Mohon tunggu...
Moh Ikhwan Alkahfi
Moh Ikhwan Alkahfi Mohon Tunggu... Fresh Graduate Chemical Engineering

Shall we explore together?

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dalam Hidup Kita Harus Punya Musuh!

6 Oktober 2025   19:00 Diperbarui: 6 Oktober 2025   19:00 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karyawan pintar yang tidak disenangi rekan kerjanya. Sumber: Image Generated by AI (ChatGPT)

Halo, ketemu lagi sama saya Iwankahfi di Kompasiana! Hari yang sangat sejuk bukan mengingat sebagian besar wilayah Indonesia di bulan ini telah memasuki musim penghujan. Tapi kalo mendengar kata "musuh", pasti Kompasianers bakalan mendidih darahnya sampe-sampe air hujan yang baru turun ke kepala langsung menguap lagi ke atas dibuatnya.

Tapi saya harus jujur. Menurut saya pribadi, setiap orang hendaknya memiliki musuh dalam hidupnya. WAHH. Bukannya kita sudah familiar dengan ungkapan "Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak"? Ini jelas bertentangan dong dengan "prinsip" hidup kita!

Etss tunggu dulu. Mari kita bahas satu per satu, dimulai dari apa sih pengertian dari kata "musuh" itu sendiri.

Pengertian Kata "Musuh"

Dua orang bermusuhan sedang berkelahi. Sumber: Image Generated by AI (ChatGPT)
Dua orang bermusuhan sedang berkelahi. Sumber: Image Generated by AI (ChatGPT)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), setidaknya kata "musuh" memiliki tiga makna. Mari kita jabarkan satu per satu
  • noun lawan (berkelahi, bertengkar, berperang, berjudi, bertanding, dan sebagainya); seteru
  • noun bandingan, imbangan, tandingan
  • noun sesuatu yang mengancam (kesehatan, keselamatan); yang merusakkan:

Mendengar kata "musuh", seringkali pikiran kita langsung tertuju pada pengertian nomor-3. Memang tak sedikit dari kita berpikir bahwa seorang (atau bahkan sekumpulan) musuh kita dapat dengan mudah mengancam dan merusak keselamatan kita kapan pun.

Apalagi dengan definisi nomor 1. Kata "lawan" yang tidak terlalu 'berbahaya' disandingkan dengan banyak kata-kata menyeramkan seperti berkelahi, bertengkar, berperang, dan lainnya. Namun menurut saya, hal itu merupakan pikiran yang terlalu jauh.

Coba kita lihat definisi nomor 2, "musuh" juga dapat berarti bandingan, imbangan, dan tandingan. Kalo dalam bahasa bisnisnya, artinya mirip dengan "kompetitor". Jadi, "musuh" maksud saya di tulisan ini ialah pada definisi nomor 2 serta merupakan yang paling 'damai' di antara definisi atas dan bawahnya.

Musuh yang Bermanfaat

Orang kantor yang iri dengan prestasi rekan kerjanya. Sumber: Image Generated by AI (ChatGPT)
Orang kantor yang iri dengan prestasi rekan kerjanya. Sumber: Image Generated by AI (ChatGPT)
Musuh yang ini berbeda dengan dua definisi lainnya. Di mana, kedua definisi tersebut dapat berarti musuh yang bisa-bisa mencelakai atau bahkan menginginkan kita mati.

Musuh versi kedua ini lebih terbatas hanya tidak menyukai diri kita atau tidak suka bila kita berada di atasnya. Biasanya, tindakan yang mereka lakukan tidak lebih berbahaya terhadap keselamatan kita. Misalnya hanya sebatas nyinyir, menghina, merendahkan, meremehkan, menyindir dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun