Mohon tunggu...
Moh Ikhwan Alkahfi
Moh Ikhwan Alkahfi Mohon Tunggu... Fresh Graduate Chemical Engineering

Shall we explore together?

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Segudang Sejarah Tersembunyi di Siak Sri Indrapura

26 Agustus 2025   21:54 Diperbarui: 27 Agustus 2025   15:47 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Landmark Istana Asserayah Hasyimiyah Siak (Dokpri)

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (Jembatan TASL)

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah bisa diakses dari bagian bawahnya (Dokpri)
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah bisa diakses dari bagian bawahnya (Dokpri)
Di samping Istana Siak, jembatan kebanggaan masyarakat Siak ini telah menjadi landmark baru. Jembatan ini terkenal karena bentuk arsitekturnya yang sangat khas yaitu terdapat dua menara. Terlebih, terdapat fasilitas elevator yang dapat membawa pengunjung ke puncak menara.

Jembatan inilah yang menjadi penghubung utama antara wilayah Kota Siak pada bagian utara dan selatan Sungai Siak. Selain itu, jalannya yang lebar dan kondisi lalu lintas yang renggang semakin menambah kesyahduan jembatan yang dinamakan berdasarkan permaisuri Sultan Syarif Kasim II, sultan terakhir dari Siak ini.

Untuk menggunakan fasilitas elevator, Kompasianers bisa mengaksesnya melalui taman di bagian bawah jembatan. Pada taman ini pula, terdapat tugu tanjak yang merupakan penutup kepala khas kebanggaan Melayu Riau.

Kesan rapi dan bersih sangat terasa pada bagian taman yang terletak di bawah Jembatan TASL ini. 

Istana Siak

Landmark Istana Asserayah Hasyimiyah Siak (Dokpri)
Landmark Istana Asserayah Hasyimiyah Siak (Dokpri)
Nah inilah ikon utama kebanggaan masyarakat Siak sekaligus simbol kebertuahan Kesultanan Siak yang pernah berdiri di sini. Istana Siak hingga hari ini tetap berdiri kokoh sebagai saksi bisu kemegahan Kesultanan Siak yang pernah berdiri selama ratusan tahun hingga Indonesia merdeka.

Bangunan bercat kuning ini berdiri kokoh bersamaan dengan taman-taman indah yang ditumbuhi berbagai tanaman hias. Layaknya kesan Kota Siak secara keseluruhan, seisi komplek istana ini sangatlah rapi dan terawat sebagai bukti kepedulian pemerintah setempat terhadap cagar budaya yang dimilikinya.

Dahulu, Istana Siak yang bernama Istana Asserayah Hasyimiyah ini digunakan sebagai kantor pemerintahan utama Sultan Siak. Berdampingan dengan bangunan ini ialah Istana Latifah, yang menjadi tempat peristirahatan Sultan Siak.

Saat ini, Istana Siak telah dijadikan museum yang menyimpan banyak sekali benda-benda bersejarah terkait dengan Kesultanan Siak. Barang-barang antik tersusun rapi dan bersinergi satu sama lain seolah-olah menceritakan secara bisu kebersamaan yang ada di zaman Kesultanan Siak.

Selain itu Kompasianers juga bisa melihat banyak foto arsip nasional yang bernilai sejarah. Mulai dari periode kesultanan hingga pasca kemerdekaan Indonesia dan wafatnya sang sultan.

Untuk dapat menyaksikan secara langsung sejarah Siak di sini, cukup membayar karcis seharga Rp10.000,- per orang dewasa di hari kerja. Di dalam istana juga sudah terdapat petugas yang siap membantu Kompasianers dalam menjelaskan sejarah dari masing-masing bagiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun