Mohon tunggu...
SEPTIAWAN NELVIAN
SEPTIAWAN NELVIAN Mohon Tunggu... SNP509

SN9005

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

ETIKA DAN PENDIDIKAN : Harapan Emas Menuju Perubahan Baru

2 Oktober 2025   20:51 Diperbarui: 2 Oktober 2025   20:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh : Septiawan Nelvian.

Generasi merupakan pilar utama dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan maju, dalam pendidikan tersimpan harapan bangsa akan masa depan yang cerah menuju perubahan yang besar akan persaingan yang modern, lantas, bagaimana peran etika dalam pendidikan ?.  

Pendidikan pondasi bagi setiap generasi untuk membuka ruang pikiran serta menambah wawasan akan Ilmu Pengetahuan, selain itu, Pendidikan juga tidak serta merta harus dibangun dan dibina di sekolah, tetapi pendidikan adalah ruang terbuka untuk diimplementasikan kepada setiap individu yang memiliki mimpi akan perubahan, bisa melalui kebiasaan dilingkungan masyarakat terlebih khusus membina ahklak dari rumah ke masyarakat agar menjadi generasi yang penuh dengan adab yang membawa harapan baru demi perubahan. 

Perkembangan kehidupan saat ini, menjadikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai dasar untuk membangun wawasan, akan tetapi dampak dari penggunaan tersebut dapat membawa kehanducaran karakter jika penerapannya tidak sesuai bahkah tidak mendapatkan pengawasan yang baik. Pengawasan yang baik, dimulai dari pengajaran karakter di rumah dan dilanjutkan untuk dibina dan diterapkan di kalangan pendidikan yakni sekolah sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk menuju sebagai masyarakat yang berkarakter dengan landasan jiwa Pancasila.

Ujung barat Indonesia, memiliki Harapan yang luar biasa untuk menjadi generasi yang tangguh, serta diujung timur Indonesia tersimpan Mutiara Generasi yang dapat bersinar menjadikan bangsa ini Kuat. Sebagai generasi bangsa dari sabang sampai merauke dari Miangas sampai pulau Rote bangsa ini menyimpan dan menaruh harapan bagi Generasi untuk mewujudkan sebuah komitmen kebangsaan akan perubahan baik dari segi karakter untuk menuju reformasi perubahan dari pendidikan untuk Bangsa, oleh karena itu putus sekolah bukanlah bukanlah solusi tepat untuk membangun Bangsa yang kuat dan generasi yang berkarakter serta bertanggung jawab. 

Etika pendidikan berdasarkan pada sebuah kajian nyata bahwa manusia harus melakukan sesuatu dalam tindakan yang beretika, termasuk di dalamnya proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Ada kesenjangan yang terjadi sekarang bahwa antara penanaman nilai-nilai yang baik dan benar di sekolah pada proses pendidikan, namun di masyarakat sebagai lapangan pendidikan tempat mempraktikkan pendidikan tidak memberikan nilai-nilai etika yang benar sebagai dasar yang mendidik. Kondisi ini akan terus terjadi dari generasi ke generasi dan pengaruhnya terus berlangsung dan menghasilkan kerusakan moral bagi generasi selanjutnya, termasuk juga di dalamnya pendidik. Karena itu, untuk mengatasi krisis moral dalam dunia pendidikan, maka secara internal harus diterapkan model pendidikan berkarakter yang berbasis pada firmanTuhan. 

Etika dan pendidikan dua pokok yang saling terkait, seorang yang memiliki pendidikan akan dilihat dari cara dan gaya hidupnya yang menunjukkan sifat-sifat serta perkataan yang sopan dan santun. Hal ini, dibentuk untuk landasan etika, karena menurut Umar Tirtaraharja bahwa, "Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Pendidikan itu berlangsung dengan baik dan berhasil, jika seorang pendidik memahami dan menerapkan konsep keteladanan yang baik berdasarkan etika dan moral yang baik". Adapun beberapa karakter dalam melihat etika yakni, 

Terminius Techicus, pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. 

Manner dan Custom, membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian "baik dan buruk" suatu tingkah laku atau perbuatan manusia

Etika, Moral dan Etiket pada hakikatnya sama yang mengamati realitas moral secara kritis, dan dalam kajian secara terminologi etika berarti sebuah cabang ilmu yang membicarakan perbuatan/tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan yang baik dan yang buruk. Surajiyo mengatakan, "Secara terminologi, etika adalah cabang ilmu yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan yang baik buruk. Yang dapat dinilai baik buruk adalah sikap manusia, yaitu yang menyangkut perbuatan, tingkah laku, gerakan, kata-kata, dan sebagainya".

Tiga pengertian pendidikan di atas mengacu kepada pendekatan antropologis, sosiologis dan psikologis. Dalam konteksnya, pendekatan sosiologis meninjau proses pendidikan dalam kaitannya dengan kehidupan dan lembaga sosial di luar individu, sedangkan pendekatan psikologis meninjau proses pendidikan dari sudut proses internal dalam diri manusia, sehingga lebih mengarah kepada peninjauan tentang konsep hakikat psikologis bukan filosofis. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan merupakan suatu proses penyesuaian diri ke arah pendewasaan untuk mencapai suatu kesuksesan dalam hidup. Sebuah pengertian penting tentang pendidikan perlu dipahami adalah "Education is the process by which a person adjusted to those elements of this environment which are of concern in modern living so as to prepare him for successful adult living".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun