Mohon tunggu...
Ivan Ramasanto
Ivan Ramasanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Football Enthusiast

Ora Muntir!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dihajar Habis 18-0 oleh Australia, Salah Siapa?

22 Januari 2022   17:46 Diperbarui: 23 Januari 2022   01:00 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman, insting, dan juga visi permainan yang dimiliki Sam Kerr dan pemain Australia lain tentu tidak bisa diimbangi oleh pemain Indonesia yang liganya saja bahkan tidak jalan dan hanya melakukan fun football.

Apakah peran federasi juga berpengaruh terhadap kualitas timnas kita?

Lagi-lagi jawabannya adalah ya. Perlu diketahui bahwa liga sepakbola wanita yang dinaungi oleh PSSI baru berjalan sekitar dua tahun, dan bahkan sekarang sedang berhenti total karena adanya pandemi. 

Liga tersebut juga sifatnya masih elite pro dan belum dilaksanakan di berbagai jenjang usia. Dibandingkan, dengan Australia yang sudah memiliki liga profesional khusus wanita, bahkan berjenjang dari kelompok umur hingga senior, bisa dikatakan bahwa mereka sudah memiliki bibit dalam mengembangkan potensi sepak bola wanitanya. 

Adanya liga profesional juga menjadikan pemain memiliki jam terbang yang tinggi, sehingga pengalaman bermain mereka dapat terus terasah di berbagai macam situasi dan kondisi. 

Kuasa atas liga ini tentu berada ditangan PSSI sebagai federasi sepak bola nasional, karena negara yang liganya hebat pasti memiliki timnas yang kuat.

Kesimpulannya adalah, saat ini bukan saat yang tepat untuk mencari siapa yang patut disalahkan atas kekalahan Garuda Pertiwi di kancah internasional. Walaupun banyak cibiran di media sosial, namun dukungan kepada pasukan Garuda Pertiwi juga tidak kalah banyak. 

Pasalnya, skuad saat ini adalah skuad terbaik yang dimiliki oleh Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Mereka berhasil lolos ke AFC Women's Asian Cup untuk pertama kali setelah selalu gagal pada babak kualifikasi selama 30 tahun terakhir. 

Hubungan yang baik dan kerja keras dari pelatih, pemain, maupun federasi dibutuhkan untuk membentuk pondasi sepak bola wanita yang kuat.

Apakah sepak bola wanita Indonesia berpotensi besar? Ya.

Apakah potensi tersebut dapat dimaksimalkan dengan baik? Siapa yang tau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun