Mohon tunggu...
ivan alfath
ivan alfath Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kualitas Komunikasi dalam Bimbingan dan Konseling Peran Penting Penggunaan Bahasa Indonesia yang Tepat

27 Maret 2024   22:38 Diperbarui: 27 Maret 2024   22:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kualitas Komunikasi dalam Bimbingan dan Konseling: Peran Penting Penggunaan Bahasa Indonesia yang Tepat

Pendahuluan

             Pendahuluan Dalam proses pembelajaran tidak jarang ditemui kendala-kendala antara lain adanya kendala bahasa dalam pembelajaran (Sarnoto 2012).Penggunaan bahasa berkaitan dengan kemampuan mendengar dan berbicara yang serasi dalam  percakapan, dipandang sebagai kebahasaan berfungsi membuka saluran komunikasi dan menjalin silaturahmi antar warga sekolah khususnya guru pembimbing dan siswa.

 Dalam  percakapan antara pengajar (konselor) dengan siswa siswa (klien) pada saat proses bimbingan dan konseling tidak disarankan menggunakan bahasa yang tidak kontroversial tetapi dipilih secara hati-hati sesuai dengan kondisi siswa sehingga ia cenderung untuk datang kepada kesepakatan umum tentang permasalahan yang perlu diatasi atau pemecahan suatu permasalahan.

 Betapa pentingnya peran bahasa dalam komunikasi, sehingga  keterampilan berbicara  sangat penting bagi kehidupan manusia.

 Billow (Pateda, 2004: 62) menegaskan bahwa "bahasa di atas segalanya berbicara".

 Berbicara berarti  secara aktif menggunakan bahasa lisan.

 Penggunaan bahasa lisan aktif pada saat bimbingan dan konseling ini dapat berupa perintah,  pertanyaan, dorongan, harapan, saran, permintaan, pengakuan, penjelasan atau informasi atau menawarkan informasi .

 Hal ini menunjukkan  peranan bahasa khususnya bahasa pengantar, dalam  proses bimbingan dan konsultasi  yaitu komunikasi atau interaksi yang meliputi bimbingan guru (mentor konselor) dan siswa (klien) dengan tujuan mencapai tujuan pembelajaran yaitu: 1) siswa dapat belajar tentang dirinya  dan orang lain lingkungan di mana mereka menemukan kesalahan/kelemahan saya.

 diri sendiri, 2) dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis atau apa itu , 3) dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal, 4)  dapat  mengarahkan diri sendiri atas dasar keputusan yang diambil berdasarkan apa  yang ada baginya,  5) realisasi diri/siswa dapat mencapainya sendiri .

 Dengan demikian, komunikasi antara siswa dan guru atau guru pembimbing  dengan siswa memegang peranan penting dalam keberhasilan proses  bimbingan dan konseling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun