Mohon tunggu...
Yen
Yen Mohon Tunggu... -

Hanyalah seseorang yang suka menulis isi hati nya, jikalau tangan dan otaknya berkolaborasi secara maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah ini nyata ?

7 November 2009   19:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:25 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kuhembuskan asap rokok dengan berat, seakan tak ingin asap itu keluar setelah kuhirup dalam-dalam. Jika tak memiliki yang disebut iman, mungkin sudah sedari dulu kuhabisi hidup ini dengan cepat. Syukurlah aku terlahir dalam keluarga yang menanamkan pelajaran agama kepada anak-anaknya sedari kecil, hingga walau kesendirian membelengguku kini, aku tetap bertahan dalam jalanku dan tetap bertahan pada hidupku ini.

Jika ada saat untuk mengulang semuanya kembali, saat itulah mungkin yang teramat sangat kuinginkan saat ini, di mana hanya dengan cara itulah semuanya tidak akan terjadi seperti saat ini dan ke depannya. Tetapi, itu hanyalah sebuah khayalan semu, tiada pernah akan bisa terjadi sampai kapanpun dan bagaimanapun kita mengharapkannya.

Di manakah sebenarnya kesalahanku ?
Aku sendiripun sepertinya bingung untuk mencari jawaban dari pertanyaan ini.

Apakah sebenarnya kesalahanku ?
Mungkin dari sinilah aku bisa menjawabnya.

Akulah yang telah melakukan dengan sadar semuanya itu, pada saat itu, di waktu itu. Dan tepat dengan berjalannya waktu, akupun terbawa dengan menikmatinya pula. Kubiarkan diriku terlena dengan segala kesenangan itu, hingga akhirnya tiba-tiba di sinilah kutemukan diriku terpuruk, dalam sepi, dalam gelap, dalam hina.

Akulah seorang yang merasakan hal ini, suatu kesepian diri, suatu kegelapan diri, suatu kehinaan diri. Karena apa yang telah kuperbuat selama ini hanyalah hal yang kecil bagi mereka, yang tetap menikmati hal ini dengan keangkuhan mereka, dengan semua kegembiraan mereka yang larut di dalamnya.

Pada siapakah harus kusandarkan diriku saat ini ?

Pada kegelapan selama ini ?
Pada kegelapan baru yang kutemukan ?
Pada sinar yang sedari dulu telah menerangi langkahku dan selalu kuacuhkan ?

Jawablah kegusaran hatiku ini, kumohon dan kupinta padamu tuk menjawabnya. Berikanlah sinar yang ada pada dirimu untuk sedikit saja menerangiku. Izinkanlah aku untuk sedikit sinarmu itu, agar aku sedikit dapat melihat apa yang telah kuperbuat selama ini, agar aku bisa sedikit menyadari apa sajakah yang telah kuperbuat selama ini, agar aku bisa sedikit saja dahulu memperbaiki hal ini.

Apakah yang telah kuperbuat ini ?
Apakah yang telah kutulis ini ?
Siapakah yang telah menulis ini semua ?
Seseorang lainkah ?
Atau bagian diriku yang lain yang telah menulisnya ?
Apakah ini nyata ?
Apakah ini karanganku saja ?
Apakah ini sebagian dari kisahku yang ingin kutulis dan dibaca seseorang ?
Apakah ini bisa kupertunjukkan kepada seseorang ?
Apakah aku akan dipandang oleh mereka setelah mereka membacanya ?

Siapakah mereka ?

Siapakah aku ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun