Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tips Cara Membaca Puisi

20 September 2022   07:46 Diperbarui: 20 September 2022   07:56 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tips Cara Membaca Puisi

Beberapa kali dikirimi naskah puisi dan diminta membacanya dan memberi komentar, melatih saya menemukan cara-cara sederhana memahaminya. 

Karena bukan sarjana sastra, berbekal menyukai permainan kata dalam puisi, saya tertantang untuk memahaminya atau mendapat kesan dari suasana yang dihadirkan puisi itu. Ketika akhirnya menemukan sesuatu dari sana, seperti Archimedes berteriak "eureka" ketika menemukan satu rumus, ada rasa girang di dalam diri. 

Membaca puisi itu memang bikin gentar. Apalagi memberi komentar. Lebih banyak rasa khawatir salah memaknai. Pun tidak sering saya mengerti makna selarik puisi dalam sekali jalan. 

Puisi dibuat dalam bentuk dan pola yang tidak biasa. Dan makna puisi bagi tiap orang bisa berbeda. Pembaca tentu memiliki pengalaman berbeda perihal kata dan makna kata. Fakta ini membesarkan hati, kan? Jadi, jangan takut salah ketika memaknai satu puisi.

Berikut ini beberapa ide cara membaca puisi yang telah saya lakukan. Membaca puisi untuk diri sendiri atau untuk memberi komentar terhadap sekumpulan puisi baru. 

Membaca dengan bersuara 

Sebagai latihan, pilih satu puisi pendek. Baca dengan bersuara. Telinga kita --yang berpengalaman kosa kata tertentu - akan merekam dan mencatat, lalu mengolahnya dan memberi kesan terhadap kata tersebut. Kalimat mungkin saja terputus-putus, terdengar asing di telinga. 

Lalu mulailah bereksperiman. Apakah dengan memperlambat atau mempercepat membantu kita mendengar sajak lebih mudah? Mungkin tidak terdengar rima apa pun, tetapi ketika melafalkan serangkaian kata, terdengar bagus. Apakah saya menemukan ritme tertentu ketika mengatakan atau menekankan kata atau suku kata tertentu? Apakah puisi itu terdengar lebih baik jika saya berhenti sejenak di akhir setiap baris, atau lebih berarti ketika melanjutkan sampai akhir kalimat? 

Baca dengan teliti  

Jangan melewatkan satu kata pun. Baca puisi itu dari awal sampai akhir. Luangkan waktu, jangan terburu-buru. Puisi adalah kata-kata yang dipadatkan, dengan lapisan makna yang mungkin tidak terungkap pada bacaan pertama. Catat dengan pensil setiap kesan yang didapat ketika membacanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun