Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tips Cara Membaca Puisi

20 September 2022   07:46 Diperbarui: 20 September 2022   07:56 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tambahkan pendapat atau pemikiran di sana, kalau ada, dalam menanggapi satu dua kalimat. Garis bawahi kata. Lingkari kata-kata. Beri tanda bintang di sebelah baris yang kita sukai. Beri tanda tanya di sebelah kalimat yang tidak masuk akal. 

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat membaca puisi:

  1. Judul puisi. Beberapa judul puisi memberi klu penting pada tubuh puisi. Selalu atau ingat kembali ke judul saat kita membaca puisi itu. 

  2. Nama penyair. Jika kita mengenal nama penyairnya atau kenal dari karya-karyanya sebelumnya, itu lebih baik. Apakah saya menyukai puisi-puisinya yang lain? 

  3. Penampilan puisi. Bagaimana bentuk puisi itu terlihat di halaman. Apakah menggunakan satu kata tertentu dan potongan kata yang tak biasa? Apakah penyair menggunakan banyak spasi atau koma, atau jarak, dan apakah kata-kata bertabrakan satu sama lain?

  4. Konteks. Sebuah puisi tidak ditulis dari ruang hampa. Beberapa puisi memiliki makna yang terang, puisi yang lain mejadi lebih kuat ketika menerapkan faktor lain. Apakah puisi ditulis pada masa tertentu seperti pandemi, cuaca ekstrem, krisis pangan, perang antar negara, konflik etnis? Apakah penyair anggota satu kelompok tertentu atau berasal dari daerah tertentu? 

  5. Tokoh utama. Siapa tokoh utama dalam puisi itu? Jika pun puisi ditulis sebagai orang pertama, belum tentu yang dimaksud penyair adalah dirinya sendiri. Banyak penyair menggunakan persona---identitas imajiner---untuk menulis. 

  6. Nada. Bagaimana kesan puisi itu ketika dibaca? Apakah terasa ringan dan lucu, berat dan sendu, cemas, marah? Apakah kata-kata yang digunakan kasar, atau tersembunyi, atau makna sebaliknya?

  7. Pola dan simbol. Cari pola. Apakah ada suara, kata, atau garis yang berulang? Apakah puisi itu berputar kembali dan terbuka pada akhirnya? Apakah ada pengulangan motif atau simbol?

  8. Kosa kata. Jika menemukan kata yang tidak dikenal, luangkan waktu mencari definisi kata. Ingat, setiap kata dalam puisi itu penting. Jika memiliki beberapa makna, pertimbangkan yang paling sesuai dengan konteks. Jika bahasa terlalu berbunga, hilangkan kata sifat. Jika ada metafora atau bahasa kiasan, terjemahkan ke bahasa yang lebih sederhana. Parafrase puisi itu untuk menemukan hal-hal mendasar. Baca ulang untuk menemukan bagian-bagian dari puisi itu yang lebih "hidup" dan lebih "berbunyi".

Hafal satu puisi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun