Mohon tunggu...
Noverita Hapsari
Noverita Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - Fun and Fine

Seorang Kompasioner

Selanjutnya

Tutup

Money

Komoditas Karet, "Revealed Comparative Advantage, Trade Specialization, and Trade Concentration Indexes"

15 April 2018   17:39 Diperbarui: 15 April 2018   17:50 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari garis IKP, yang memiliki rerata 0,3 mengindikasikan ketergantungan ekspor karet alam Indonesia ke pasar internasional (China) yang rendah alias tidak terlalu didikte oleh negara pengimpor.

Dari plot ISP, yang mayoritas berada di atas 0,5 menunjukkan Indonesia masih cocok untuk dinobatkan menjadi negara pengekspor karet alam destinasi China.

Bersanding dengan dinamisme, geopolitik internasional yang kerap berubah, upaya memajukan komoditas karet alam perlu banyak terobosan. Di antaranya, ini semua sinergis dengan terbentuknya International Tripartite Rubber Council (ITRC) melalui skema AETS (Agreed Export Tonnage Scheme).

Juga demi meningkatkan daya saing, juga perlu melakukan perdagangan/ bisnis dengan sistem barter, seperti yang pernah terjadi dalam bentuk imbal dagang (barter) dengan Sukhoi.

PRODUK

Pemanfaatan produk hasil karet perlu terus digalakkan, seperti:

- ban/ vulkanisir

- ban pesawat

-  untuk keperluan bagian tertentu dok pelabuhan

-  aspal karet

- alas kaki/ sepatu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun