Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wasiat Mandeh Khadijah

12 Juni 2017   22:31 Diperbarui: 13 Juni 2017   10:25 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar; Oltret.com

Jika ada cinta yang pertama diterima seorang manusia, maka cinta itu, adalah cinta sang bunda pada anaknya. Itu sebabnya, seorang anak selalu saja mendamba sang bunda. Baik di dunia atau ketika sang bunda telah tiada.

Demikian besar kadar cinta bunda pada sang anak, sehingga Allah pemilik Alam semesta ini, malu untuk menunda permintaan seorang bunda, jika permintaan itu, menyangkut kepentingan sang anak.

Jangan tanya pada seorang anak, masakan apa yang paling nikmat di dunia ini? Karena, jawabannya tentu masakan sang bunda. Jangan tanya pada seorang anak, wanita mana yang paling dia sayangi di dunia ini? Karena, jawabannya tentu sang bunda.

Soal-soal yang lain, hanyalah berada pada urutan kedua atau bahkan urutan keenam belas.

Malasahnya, bagaimana jika bunda telah tiada? Maka, wajar saja, jika urutan kedua, akan naik menjadi urutan pertama, begitu seterusnya untuk urutan-urutan yang lain.

*****

"Man, indak pulang?" tanya Datuk sutan pada Herman.

"Belum tuk, Datuk duluan sajalah" jawab Karman.

"Kau pasti, menunggu sesorang?"

"hehehe...." Karman tak menjawab.

Tak tahu Karman harus menjawab apa. Sama halnya, tak tahu Karman apa yang akan dia lakukan sepeninggalnya Datuk Sutan. Mereka berdua, adalah jamaah terakhir sholat Ashar sore itu, di Surau Tabek Gadang .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun