Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mata Indah Noni

12 Agustus 2018   22:23 Diperbarui: 12 Agustus 2018   22:38 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah macetnya Jakarta, antara lampu merah dan hijau, seakan tak ada beda. Aku pagi itu, menjelang siang, terjebak di sana. Iseng aku membuka FB. 

Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un...Telah berpulang ke Rahmatullah Pelukis Ramli.

Kami, keluarga seniman Perupa turut berbelasungkawa sedalam-dalamya, atas Kepulangan Beliau. Rina.

Aku, seakan  tak percaya membaca berita duka pada status FB Rina, isteri Ramli.

Sementara itu, sepucuk surat yang baru kuterima dari Ramli pagi tadi, belum sempat ku baca. Ada apa ini sebenarnya, belum empat jam yang lalu aku menerima surat dari Ramli, kini, Rina mengabarkan pada status nya, kalo Ramli telah tiada.

Rencana untuk pergi ke TIM sore nanti, segera aku batalkan. Aku harus segera ke Jogjakarta sekarang juga. Menghadiri pemakaman Ramli, sebuah kewajiban yang harus kutunaikan, sebagai sebuah bentuk tanda bukti, dari persahabatan diantara kami.

*****

Acara pameran di Balairung sungguh ramai. Pameran lukisan Ramli kali ini terbilang sukses. Ramli sibuk melayani pengunjung yang hadir pada pamerannya.

Mulai dari foto bersama, minta tanda tangan dan menjelaskan keingin-tahuan pengunjung tentang obyek yang dia lukis.

Aku, tak peduli dengan segala tetek bengek kesibukan Ramli. Karena, aku hanyut dalam kesibukanku sendiri. Mengamati lukisan Ramli yang  berjudul "Noni". Lukisan yang telah menyita seluruh perhatianku.

Lekukan tubuh Noni, pada lukisan Ramli, biasa saja, begitu juga dengan sanggul yang ada di kepalanya, juga wajah Noni. Tak ada yang istimewa. Tapi, mata itu. Sesuatu banget untukku. Ya...Mata Noni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun