Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Minal Aidin wal Faidzin dan Minal Maqbulin wal Ghanmin, Makna dan Penggunaannya dalam Tradisi Idul Fitri

10 April 2024   19:37 Diperbarui: 10 April 2024   19:38 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/FB Isur Suryati 

Idul Fitri, atau yang dikenal juga sebagai Hari Raya setelah Ramadan, adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu bagi umat Islam di seluruh dunia. 

Merupakan akhir dari bulan suci Ramadhan yang penuh dengan ibadah, refleksi, dan pengendalian diri, Idul Fitri memunculkan suasana sukacita yang luar biasa di antara umat Muslim. 

Di tengah perayaan ini, tradisi dan ucapan selamat menjadi bagian tak terpisahkan dari ekspresi kegembiraan. Dua di antaranya adalah ucapan "Minal Aidin wal Faizin" dan "Minal Maqbulin wal Ghanmin".

Makna dan Penggunaan Minal Aidin wal Faizin

Ucapan "Minal Aidin wal Faizin" memiliki makna yang dalam dan bermakna spiritual yang mendalam bagi umat Islam yang merayakan Idul Fitri.


Minal: Berarti "dari"
Aidin: Berarti "orang-orang yang kembali"
Wal: Berarti "dan"
Faizin: Berarti "orang-orang yang menang"

Secara harfiah, "Minal Aidin wal Faizin" dapat diterjemahkan sebagai "Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan orang-orang yang menang". 

Makna spiritualnya lebih mendalam, mencakup:

1. Kembali ke fitrah:

Setelah sebulan berpuasa dan menjalani ibadah dengan penuh kesungguhan, harapannya adalah agar manusia kembali kepada kefitrahan mereka yang suci dan bersih dari dosa.

2. Menang melawan hawa nafsu:

 Puasa Ramadhan adalah saat untuk menguji dan mengendalikan hawa nafsu. Ucapan ini berisi doa agar manusia berhasil mengatasi hawa nafsu dan mencapai kemenangan spiritual.

Ucapan "Minal Aidin wal Faizin" sering digunakan sebagai salam dan ucapan selamat Idul Fitri. Diucapkan dengan penuh harapan dan doa, ucapan ini mencerminkan keinginan untuk diri sendiri dan sesama umat Islam agar berhasil dalam menghadapi cobaan dan mencapai kemenangan spiritual.

Makna dan Penggunaan Minal Maqbulin wal Ghanmin

Ucapan "Minal Maqbulin wal Ghanmin" sering kali diucapkan sebagai balasan atas ucapan "Minal Aidin wal Faizin", menyampaikan harapan dan doa yang sama.

Minal: Berarti "dari"
Maqbulin: Berarti "orang-orang yang diterima"
Wal: Berarti "dan"
Ghanmin: Berarti "orang-orang yang mendapatkan keuntungan"

Secara harfiah, "Minal Maqbulin wal Ghanmin" dapat diterjemahkan sebagai "Semoga amal ibadah kita diterima dan kita mendapatkan keuntungan". 

Makna spiritualnya meliputi:

1. Amal ibadah diterima:

Ucapan ini merupakan doa agar segala amal ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT sebagai bentuk pengabdian dan ketulusan hati.

2. Mendapatkan keuntungan:

 Keuntungan yang dimaksud di sini adalah pahala dan balasan dari Allah SWT atas segala amal baik yang dilakukan umat Muslim selama bulan suci Ramadhan.

Ucapan "Minal Maqbulin wal Ghanmin" adalah ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas doa dan harapan yang telah disampaikan. Selain itu, ucapan ini juga menunjukkan kerendahan hati dan doa agar amal ibadah umat lainnya juga diterima oleh Allah SWT.

Tradisi Perayaan Idul Fitri di Berbagai Negara

Tradisi perayaan Idul Fitri memiliki ciri khas tersendiri di berbagai negara, namun ada juga kesamaan dalam esensi perayaan ini.

Ritual Keagamaan


  1. Sholat Idul Fitri:

Ritual utama dalam perayaan Idul Fitri di mana umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan sholat bersama.
  

2. Zakat Fitrah:

Sebagai wujud dari kewajiban sosial umat Muslim, zakat fitrah dibayarkan sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri untuk membantu yang membutuhkan.
 

3. Silaturahmi dan bermaafan:

Tradisi untuk berkunjung ke rumah saudara, teman, dan tetangga untuk saling bersilaturahmi dan memaafkan satu sama lain.


Tradisi Budaya


 1. Berpakaian baru:

Banyak umat Muslim yang membeli pakaian baru sebagai simbol kebahagiaan dan kesucian.
 

2. Membagikan makanan dan kue-kue khas:

Tradisi berbagi makanan kepada tetangga, teman, dan fakir miskin sebagai bentuk kebaikan dan kedermawanan.

3. Permainan dan hiburan tradisional

 Di beberapa negara, terdapat tradisi permainan dan hiburan khas Idul Fitri yang menjadi bagian dari kegembiraan bersama.

Meskipun terdapat kesamaan dalam esensi perayaan, namun terdapat juga perbedaan dalam pelaksanaannya di berbagai negara.

Di Indonesia

 Tradisi mudik atau pulang kampung menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri, di mana masyarakat berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar.

Di Arab Saudi

Tradisi "Tawaf Wada" atau mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram menjadi salah satu ritual penting bagi umat Muslim yang menunaikan ibadah haji.

Di India

Tradisi "Mehendi" atau menghias tangan dengan henna menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri, menambahkan nuansa keindahan dan keceriaan dalam perayaan ini.

Mengerti makna dan penggunaan istilah "Minal Aidin wal Faizin" dan "Minal Maqbulin wal Ghanmin" membantu dalam memahami lebih dalam tradisi dan budaya perayaan idul Fitri di berbagai negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun