Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Media Sosial Versus Dunia Nyata: Mana yang Lebih Bahagia?

30 Maret 2024   15:25 Diperbarui: 30 Maret 2024   15:27 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, kebahagiaan dalam kehidupan nyata cenderung bersifat lebih holistik dan mendalam. Ini melibatkan hubungan interpersonal yang kuat, kesadaran akan makna hidup, dan kesehatan mental yang baik. 

Pengalaman nyata seperti menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang dicintai, mencapai tujuan pribadi, dan menjalani hobi yang memberi kepuasan, sering kali merupakan sumber kebahagiaan yang lebih berkelanjutan dan memuaskan.

Penting untuk diingat bahwa kebahagiaan dalam kehidupan nyata tidak selalu seketika, dan seringkali memerlukan investasi waktu dan usaha yang konsisten. 

Namun, kebahagiaan yang dihasilkan dari pengalaman langsung dan hubungan yang bermakna sering kali lebih tahan lama dan memuaskan dibandingkan dengan kebahagiaan yang didapatkan dari interaksi di media sosial.

Perbandingan dan Kontras:

Melalui perbandingan antara kebahagiaan di media sosial dan kebahagiaan dalam kehidupan nyata, terdapat beberapa perbedaan yang signifikan:


Media sosial:

Memungkinkan koneksi dengan orang lain secara cepat dan mudah, menyediakan akses instan ke informasi, dan menjadi platform untuk mengekspresikan diri secara kreatif. 

Namun, dapat menyebabkan kecanduan, menjadi sarana untuk cyberbullying, memicu perbandingan sosial yang merugikan, serta meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Dunia nyata:

Menyediakan kesempatan untuk membangun hubungan yang dalam dan bermakna dengan orang lain, menemukan makna hidup yang lebih mendalam, dan merasakan kepuasan dari pengalaman autentik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun