Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid dengan Model 4F

15 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 15 Maret 2024   09:39 5918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/FB Isur Suryati 

Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid menandai akhir perjalanan saya dalam Pendidikan Guru Penggerak. 

Mulai pada tanggal Maret 2024, modul ini mengundang saya untuk mengeksplorasi cara-cara untuk merancang program yang tidak hanya efektif secara akademis tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan pada murid.

Refleksi dengan Model 4F:

1. Fakta (Fact):

Modul 3.3 mengajarkan tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Alur MERDEKA digunakan sebagai pedoman dalam menjalani modul. Periode modul berlangsung dari tanggal 28 Februari hingga 18 Maret 2024.

Alur MERDEKA

1. Mulai dari Diri (28 Februari 2024)

Pada tahap awal ini, saya merenungkan pengalaman masa lalu saya dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan. Melalui refleksi diri, saya dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan saya sebagai seorang pengajar, membuka jalan untuk pengembangan diri yang lebih terarah.

2. Eksplorasi Konsep (29 Februari - 4 Maret 2024)

Petualangan intelektual dimulai! Saya menggali konsep-konsep kunci seperti kepemimpinan murid, budaya belajar inklusif, dan metode asesmen beragam. Pemahaman ini menjadi fondasi penting dalam merancang program yang berorientasi pada murid dan kebutuhan unik mereka.

3. Ruang Kolaborasi (5-6 Maret 2024)

Kolaborasi dengan sesama CGP membawa pengalaman baru. Dengan bimbingan dari fasilitator yang inspiratif, Kha Jimmy Agustian Hartolo, kami saling bertukar ide, berdiskusi, dan belajar satu sama lain. Dinamika kolaborasi ini memperkaya desain program kami dan memperluas perspektif yang kami miliki.

4. Demonstrasi Kontekstual (7 Maret 2024)

Saatnya untuk menunjukkan hasil karya kami! Saya mempresentasikan program rancangan kami di depan kelompok dan instruktur. Umpan balik yang kami terima menjadi panduan bagi kami untuk menyempurnakan program sehingga lebih aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan murid.

5. Elaborasi Pemahaman (14 Maret 2024)

Bersama instruktur Ibu Erni, kami merefleksikan pembelajaran yang kami dapatkan selama modul ini. Kami merumuskan rencana aksi yang terukur untuk menerapkan ilmu baru kami dalam praktik pengajaran di masa mendatang.

6. Koneksi Antar Materi (16 Maret 2024)

Pemahaman kami diperkuat dengan menghubungkan berbagai materi yang kami pelajari dalam modul ini. Interkoneksi ini membantu kami melihat gambaran besar dan memahami bagaimana elemen-elemen program saling terkait dan mendukung satu sama lain.

7. Aksi Nyata (18 Maret 2024)

Langkah krusial: Implementasi program! Pada tanggal 18 Maret 2024, program Spensa Masagi (SMPN 1 Sumedang Melestarikan Aksara Sunda dengan Poster Digital tentang Idiom) akan diluncurkan di kelas saya. Program ini dirancang dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip kepemimpinan murid, budaya belajar inklusif, dan metode asesmen yang beragam.

Detail Aksi Nyata:

Tujuan Program Spensa Masagi (SMPN 1 Sumedang Melestarikan Aksara Sunda dengan Poster Digital tentang Idiom)

Tujuan Umum:

- Melestarikan aksara Sunda dan memperkenalkan idiom Sunda kepada generasi muda.
- Meningkatkan minat dan kreativitas siswa dalam mempelajari dan menggunakan aksara Sunda.
- Meningkatkan literasi digital siswa dalam membuat konten edukatif dan kreatif.

Tujuan Spesifik:

- Siswa mampu membaca dan menulis aksara Sunda dengan benar.
- Siswa memahami makna dan penggunaan idiom Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
- Siswa mampu membuat poster digital yang menarik dan informatif tentang idiom Sunda.
- Siswa mampu menggunakan teknologi digital untuk mempromosikan aksara Sunda dan idiom Sunda kepada masyarakat luas.

Manfaat Program:

- Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang budaya Sunda.
- Menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Sunda.
- Meningkatkan keterampilan literasi dan digital siswa.
- Mempromosikan aksara Sunda dan idiom Sunda kepada masyarakat luas.

Indikator Keberhasilan:

- Siswa dapat membaca dan menulis aksara Sunda dengan lancar.
- Siswa dapat menjelaskan makna dan penggunaan idiom Sunda dengan tepat.
- Siswa dapat membuat poster digital yang menarik dan informatif tentang idiom Sunda.
- Poster digital yang dibuat siswa mendapat respon positif dari masyarakat.

Kegiatan Program:

- Pemberian Materi aksara Sunda dan idiom Sunda di kelas.
- Lomba membuat poster digital tentang idiom Sunda.
- Pameran poster digital.
- Sosialisasi aksara Sunda dan idiom Sunda kepada guru.

Waktu Pelaksanaan:

Program ini akan dilaksanakan selama 3 bulan, dari bulan Maret hingga Mei 2024.

Penanggung Jawab:

- Kepala SMPN 1 Sumedang.
- Guru Bahasa Sunda.
- Tim Kreatif Spensa Masagi.

Evaluasi:

Evaluasi program akan dilakukan secara berkala untuk mengetahui tingkat keberhasilan program. Evaluasi dilakukan dengan cara observasi, tes, dan angket.

Program Spensa Masagi diharapkan dapat membantu melestarikan aksara Sunda dan memperkenalkan idiom Sunda kepada generasi muda. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat dan kreativitas siswa dalam mempelajari dan menggunakan aksara Sunda serta meningkatkan literasi digital siswa.

Dokumentasi dan Refleksi:

Dokumentasi proses dan hasil program akan disimpan dalam bentuk portofolio digital. Refleksi berkala akan dilakukan untuk memantau kemajuan program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Dampak yang Diharapkan:

- Meningkatkan kepemimpinan murid dalam proses pembelajaran.
- Menumbuhkan budaya belajar yang inklusif dan ramah bagi semua murid.
- Meningkatkan hasil belajar murid dengan menggunakan metode asesmen yang beragam.

Perjalanan ini baru saja dimulai. Kami siap untuk terus belajar, berinovasi, dan berkolaborasi untuk mewujudkan pendidikan yang merdeka dan berkualitas

2. Perasaan (Feeling):

Ketika memulai memikirkan program apa yang akan saya buat untuk modul 3.3 ini, saya merasakan otak saya dipenuhi oleh gelombang antusiasme yang tak terbendung. Ada keinginan yang kuat untuk menggali lebih dalam, merancang program yang tidak hanya efektif, tetapi juga mempengaruhi positif bagi perkembangan murid. Saya sangat ingin mengetahui bagaimana sebuah program dapat membentuk masa depan mereka.

Namun, seiring waktu berjalan, rasa gugup mulai menyelinap masuk. Bertarung dengan tugas-tugas yang menantang, ketidakpastian terkadang menghampiri. Meski demikian, di balik rasa gugup itu, keyakinan tumbuh subur. Kepercayaan pada diri sendiri dan pada pengetahuan yang diperoleh selama program mendorong saya maju, melewati batasan-batasan yang muncul.

Setelah ide tentang program mulai dijalankan, suasana hati menjadi lebih tenang dan puas. Keterampilan baru yang saya peroleh memberikan rasa nyaman dalam merancang program. Ada kepuasan yang mendalam melihat betapa jauhnya saya telah berkembang dan betapa siapnya saya menghadapi tantangan di masa depan.

Pengalaman ini merangsang refleksi mendalam dan memperkuat motivasi saya. Saya menyadari bahwa setiap langkah dalam merancang program memiliki arti penting dan membutuhkan dedikasi tanpa henti. Melalui refleksi ini, saya terus memupuk semangat untuk terus belajar, terus berkembang, dan menjadi pengajar yang lebih baik.

Dalam perjalanan ini, saya merasakan beragam emosi, mulai dari antusiasme yang berkobar hingga kepuasan yang dalam. Namun, di balik setiap perasaan itu, ada satu hal yang konsisten: rasa tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi murid-murid. Dari setiap emosi yang saya alami, saya membawa pulang pembelajaran berharga dan semangat yang membakar untuk menciptakan dampak positif dalam dunia pendidikan.

3. Pembelajaran (Findings):

Menyelami pengalaman dalam program ini, saya menemukan bahwa memahami kebutuhan dan minat individual setiap murid adalah kunci penting dalam merancang program pendidikan yang efektif. Setiap murid memiliki keunikan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi saya sebagai pengajar untuk secara cermat memahami kebutuhan dan minat masing-masing murid. Ini akan membantu saya merancang program yang sesuai dan memberikan dampak yang signifikan bagi setiap murid.

Selain itu, saya juga belajar bahwa melibatkan murid dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program memiliki dampak yang sangat positif. Ketika murid merasa bahwa mereka memiliki peran dalam proses pendidikan, mereka cenderung lebih terlibat dan berpartisipasi dengan lebih aktif. Saya berencana untuk lebih mengintegrasikan partisipasi murid dalam perencanaan dan pelaksanaan program di kelas saya. Ini akan membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan murid, serta menghasilkan hasil belajar yang lebih baik.

Selama program ini, saya juga diperkenalkan dengan Model 4F (Fokus, Formulasi, Fasilitasi, dan Feedback), sebuah alat yang sangat berguna dalam merancang dan merefleksikan program pendidikan. Model ini membantu saya untuk tetap fokus pada tujuan program, merumuskan program dengan jelas dan terperinci, memfasilitasi pelaksanaan program dengan lebih efektif, serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan program di masa depan.

Dalam praktik pengajaran saya, saya berencana untuk menerapkan pembelajaran yang saya peroleh selama program ini. Saya akan menggunakan berbagai teknik seperti observasi, wawancara, dan tes untuk memahami lebih dalam kebutuhan dan minat individual murid. Selain itu, saya akan lebih aktif melibatkan murid dalam perencanaan dan pelaksanaan program di kelas, serta menggunakan Model 4F sebagai panduan dalam merancang program pendidikan saya.

Pembelajaran yang saya dapatkan selama program ini telah memberikan wawasan baru dan keterampilan yang sangat berharga bagi saya sebagai pengajar. Saya yakin bahwa dengan menerapkan pembelajaran ini dalam praktik pengajaran saya, saya akan dapat memberikan program pendidikan yang lebih berkualitas dan berdampak positif bagi murid-murid saya. Ini adalah langkah yang penting dalam perjalanan saya untuk menjadi pengajar yang lebih efektif dan berpengaruh.

4. Penerapan (Future):

Saya berkomitmen untuk menerapkan pembelajaran yang saya dapatkan dalam modul ini. Ini bukan sekadar janji, melainkan tekad untuk mengintegrasikan konsep-konsep yang saya pelajari ke dalam setiap program pendidikan yang saya rancang di masa depan. Saya percaya bahwa pembelajaran ini akan membentuk landasan kokoh untuk membangun program-program yang berkualitas dan bermakna bagi perkembangan murid.

Penting bagi saya untuk memastikan bahwa setiap program yang saya rancang tidak hanya ada secara fisik, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi murid. Saya akan meluangkan waktu untuk melakukan evaluasi rutin terhadap program-program tersebut. Evaluasi ini akan membantu saya memahami sejauh mana program mencapai tujuan dan memberikan wawasan untuk perbaikan di masa depan.

Saya memiliki tekad yang kuat untuk mendukung murid dalam mencapai potensi terbaik mereka melalui program-program yang saya rancang. Saya akan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memberikan kesempatan bagi setiap murid untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

- Memahami Kebutuhan dan Minat Individual Murid:

Saya akan menggunakan berbagai metode seperti observasi, wawancara, dan tes untuk memahami kebutuhan dan minat individual setiap murid. Informasi yang saya peroleh akan membantu saya merancang program yang lebih relevan dan menarik bagi mereka.


- Melibatkan Murid dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Program:

Saya akan secara aktif melibatkan murid dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program. Ini meliputi memberi mereka kesempatan untuk berkontribusi dalam menentukan tujuan, memilih kegiatan, dan mengevaluasi hasil program.


- Model 4F:

Model 4F akan menjadi pedoman dalam merancang dan merefleksikan program pendidikan saya. Saya akan memastikan agar setiap program saya memiliki fokus yang jelas, formulasi yang terperinci, fasilitasi yang efektif, dan umpan balik yang konstruktif.

Saya meyakini bahwa penerapan pembelajaran yang saya peroleh dalam modul ini akan membawa dampak yang signifikan dalam praktik pengajaran saya. Dengan mematuhi komitmen, memastikan dampak positif, dan mendukung murid mencapai potensi terbaik mereka, saya berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam perkembangan pendidikan dan kemajuan murid-murid saya. Ini adalah langkah penting dalam perjalanan saya sebagai seorang pendidik yang berdedikasi dan berkomitmen.

Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid telah memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan saya sebagai pendidik.

Saya yakin bahwa dengan menerapkan pembelajaran yang saya peroleh, saya dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memajukan pendidikan yang inklusif dan berdampak positif bagi setiap murid.

Jurnal refleksi ini merefleksikan pengalaman dan pembelajaran pribadi saya selama modul 3.3. 

Setiap individu dapat memiliki pengalaman dan pembelajaran yang berbeda, dan penting untuk menyadari konteks dan kebutuhan unik masing-masing dalam merancang jurnal refleksi mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun