Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

1 Maret 2024   08:56 Diperbarui: 1 Maret 2024   08:59 9996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/siswa-muda-membuat-presentasi-kepada-teman-sekelas-dan-guru-5940831/

Selamat berjumpa dengan catatan tugas saya di Forum Diskusi Eksplorasi Konsep Modul 3.3, yang akan membahas Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid. 

Forum ini menjadi wadah interaktif untuk mendalam ke dalam strategi pengelolaan program pendidikan yang mempengaruhi perkembangan positif siswa. 

Dengan berbagai pertanyaan dan jawaban yang saya tulis di artikel ini, mari bersama-sama meresapi peran penting pengelolaan program dalam menciptakan dampak positif bagi murid.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Melalui diskusi asinkron, CGP akan menganalisis sejauh mana suara, pilihan, dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam program/kegiatan sekolah intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler.


Pertanyaan Pemantik:

1. Apa yang paling krusial dalam menyusun program/kegiatan berdampak pada murid?

Jawaban

Fokus utama dalam menyusun program/kegiatan berdampak pada murid adalah mempertimbangkan gambaran yang mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.


2. Bagaimana gambaran program/kegiatan dapat mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid?

Jawaban

Lingkungan yang mendukung perkembangan kepemimpinan melibatkan berbagai aspek, termasuk kreativitas, inovasi, dan kemampuan pengambilan keputusan.


3. Lingkungan seperti apa yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid menurut Bapak/Ibu?

Jawaban

Lingkungan yang mendukung perkembangan kepemimpinan melibatkan berbagai aspek, termasuk kreativitas, inovasi, dan kemampuan pengambilan keputusan.


4. Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid? Siapa yang perlu terlibat?

Jawaban

Menciptakan lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid melibatkan pengembangan kemampuan dalam kreativitas, inovasi, dan pengambilan keputusan. Keterlibatan komunitas, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat umum, mendukung pembangunan lingkungan yang memfasilitasi perkembangan murid.


5. Bagaimana keterlibatan komunitas dapat mendukung perkembangan kepemimpinan murid?

Jawaban

Dalam menciptakan lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan pengembangan kreativitas, inovasi, dan kemampuan pengambilan keputusan. Komunitas dapat berperan dalam mendukung pembangunan lingkungan yang memfasilitasi pertumbuhan murid.

1. Menurut Ibu/Bapak, karakteristik lingkungan belajar mana (mengacu pada 7 karakteristik sebelumnya) yang dibangun oleh guru dalam situasi pembelajaran tersebut? 

2. Apa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditanamkan dalam lingkungan belajar tersebut? Kaitkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap tersebut dengan profil pelajar Pancasila di dalam diri siswa.

Jawaban saya

1. Situasi Pak Segar

Dalam pembelajaran yang dipandu oleh Pak Segar, lingkungan belajar mencakup karakteristik kreatif, partisipatif, dan kolaboratif. Guru mendorong murid untuk berpikir kreatif dalam memanfaatkan lahan terlantar. 

Melalui Program Kebun Cahaya, murid terlibat dalam pengambilan keputusan, penanaman, dan perawatan kebun, membangun tanggung jawab dan rasa memiliki. 

Selain pengetahuan tentang pertanian dan siklus hidup tumbuhan, murid mengembangkan keterampilan bercocok tanam, kerja sama kelompok, dan berpikir kritis. 

Sikap tanggung jawab terhadap lingkungan, gotong royong, dan kepedulian terhadap alam tercermin, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan keadilan sosial. 

Lingkungan belajar ini tidak hanya mengasah pengetahuan dan keterampilan praktis, tetapi juga membentuk sikap positif sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Situasi Bu Ara

Dalam konteks pembelajaran yang dihadapi oleh Ibu Ara, karakteristik lingkungan belajar yang dibangun oleh guru mencakup kepartisipan, kolaborasi, dan refleksi. 

Guru melibatkan murid dalam pengambilan keputusan dan merancang kelas secara bersama-sama, memupuk rasa kepemilikan. Murid bekerja kelompok untuk menciptakan layout kelas, mengembangkan keterampilan berkolaborasi dan refleksi diri. 

Proses refleksi terhadap lingkungan belajar membangun sikap terbuka terhadap masukan dan perubahan, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, demokratis, dan keadilan sosial. 

Dengan demikian, lingkungan belajar oleh Ibu Ara tidak hanya mengembangkan pengetahuan dan keterampilan praktis tetapi juga membentuk sikap positif sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

3. Situasi Pak Tegas

Dalam situasi pembelajaran ekstrakurikuler ITS, Guru seperti Pak Tegas membangun lingkungan belajar yang inovatif, kolaboratif, dan mandiri. 

Guru memberikan ruang bagi murid untuk mengembangkan ide-ide baru dan mendorong kolaborasi antara mereka. Di sini, murid bertanggung jawab atas kegiatan, seperti menyediakan jasa service komputer. 

Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dikembangkan melibatkan teknik komputer, manajemen keuangan, keterampilan berkomunikasi, serta sikap mandiri, gotong royong, kreatif, dan bernalar kritis. 

Lingkungan belajar ini sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, menciptakan murid yang aktif, bertanggung jawab, dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila secara nyata.

Pertanyaan


1. PROGRAM ATAU KEGIATAN APA YANG DIADAKAN?
Kegiatan Literasi Menulis yang dilaksanakan setiap hari Selasa dalam rangka kegiatan Spektakuler.

2. APA KATEGORI PROGRAM/KEGIATAN INI, INTRAKURIKULER, KOKURIKULER, ATAU EKSTRAKURIKULER?
Program Literasi di sekolah termasuk kategori kokurikuler dan terintegrasi dengan P5 (Character Building). Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan menulis murid, sambil memotivasi semangat belajar mereka.

3. APAKAH ADA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG DIBANGUN OLEH GURU/SEKOLAH DALAM PROGRAM/KEGIATAN INI?
* Lingkungan sosial positif, bijaksana, dan mendukung.
* Tempatkan murid dalam posisi aktif untuk belajar secara mandiri.
* Latih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri dan orang lain.

4. BAGAIMANA ASPEK SUARA, PILIHAN, DAN KEPEMILIKAN MURID DIPROMOSIKAN DALAM PROGRAM/KEGIATAN?
a. SUARA: Murid dapat menyuarakan ide-idenya tentang genre literasi yang akan ditampilkan di acara pagi.
b. PILIHAN: Murid dan kelompoknya bisa memilih genre tulisan sesuai minat dan bakat.
c. KEPEMILIKAN: Kolaborasi dan pembelajaran mandiri dalam menghafalkan materi literasi yang dipilih oleh murid bersama kelompoknya.

Pertanyaan Refleksi

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONSEP KEPIMPINAN MURID (STUDENT AGENCY)?


Konsep kepemimpinan murid, atau student agency, merujuk pada kemampuan siswa untuk mengambil inisiatif, membuat keputusan, dan belajar secara mandiri. Guru dapat memfasilitasi suara, pilihan, dan kepemilikan murid sebagai pendamping yang membimbing mereka mencapai kesuksesan belajar.

2. BAGAIMANA GURU DAPAT MENINGKATKAN KONSEP KEPIMPINAN MURID DI SEKOLAH?


a. Kolaboratif: Dorong kolaborasi siswa melalui diskusi, proyek kelompok, atau kegiatan bersama.
b. Kreatif: Beri kesempatan siswa mengekspresikan ide kreatif, memberikan solusi inovatif dalam proyek-proyek.
c. Mandiri: Ajarkan siswa bertanggung jawab atas belajar mereka, membimbing mereka mengatasi tantangan mandiri.
d. Gotong Royong: Fasilitasi kolaborasi, peduli pada kepentingan bersama, dan berbagi pengetahuan serta pengalaman.
e. Bernalar Kritis: Kembangkan keterampilan bernalar kritis dengan mendorong analisis informasi secara mendalam.


3. BAGAIMANA KONSEP KEPIMPINAN MURID TERKAIT DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA?


Profil Pelajar Pancasila mencakup nilai seperti berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Melalui lingkungan belajar yang mencerminkan karakteristik tersebut, guru membantu siswa mengembangkan sikap-sikap sesuai dengan profil pelajar Pancasila. 

Misalnya, kolaborasi dan gotong royong mempraktikkan nilai kebinekaan global, sementara kreativitas dan bernalar kritis melatih kemampuan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dengan berakhirnya Forum Diskusi Eksplorasi Konsep Modul 3.3, kita meninggalkan sesi ini dengan pengetahuan yang lebih dalam tentang pengelolaan program pendidikan yang berdampak pada murid. 

Diskusi intensif dan pertukaran gagasan telah memperkaya pemahaman kita akan strategi efektif dalam menciptakan program-program yang tidak hanya memajukan pendidikan tetapi juga merangsang pertumbuhan positif siswa. 

Semoga jawaban-jawabandari tugas PGP saya yang terpapar di sini dapat menjadi pendorong inspirasi dan perubahan bagi kita semua dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun