Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bankrupt Game Melatih Mindset dalam Mencari Uang

10 September 2022   19:44 Diperbarui: 12 September 2022   09:00 2267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bankrupt game |Pexels.com/Pavel Danilyuk

Dia menggamit sebatang rokok di tangannya, bercelana pendek, memakai kaos oblong, serta sandal jepit yang sudah usang. Tak ada persiapan sama sekali. Tidak juga sepeser uang yang terselip di saku. 

Tiba-tiba saja, orang ini dititipi sebuah barang oleh seseorang untuk dijaga. Sebelum pergi, orang itu berpesan bahwa dalam waktu 90 menit ia akan kembali, dengan syarat kita harus menghasilkan sejumlah uang, misal Rp. 20.000., Entah bagaimana caranya? Asal jangan dengan menjual barang tersebut. Jika barang tersebut sampai hilang karena dijual. Maka, kita akan dilaporkan ke polisi. Nah lho.

2. Target Menuju ke Suatu tempat

Umpama, jika kamu tinggal di Jogja, saat ini pukul 08.00. pagi hari. Kamu sedang berada di Alun-alun Kidul. Target yang harus dituju adalah Wisma UGM di Kali Urang Atas. Jarak dari tempat kamu saat ini berada hingga target yang harus dituju adalah sekitar 35 kilometer. Lumayan jauh, kan? 

Kamu harus meninggalkan semua barang berharga yang dimiliki, seperti : uang, hand phone, dan semua barang berharga lain yang dimiliki. Termasuk juga perhiasan, jam tangan, dan apa pun yang bisa dijual dan menghasilkan uang. Kamu ditantang untuk sampai di Wisma UGM pada pukul 12.00. 

Jika sudah tiba di Wisma UGM, kamu harus meminjam nomor telepon di sana dan menghubungi nomor yang diberikan oleh penantang saat itu. Bila kamu berhasil menelepon, artinya sudah berhasil menyelesaikan tantangan.

Apa yang harus kita lakukan, dalam suasana seperti itu? Haruskah lari dan mengabaikan semuanya. Sambil bersungut-sungut, kita menendang tiang trotoar.

"Apaan sih, iseng banget ... ganggu kesenangan orang saja!" 

Tentu saja, reaksi tersebut tidak akan menyelesaikan masalah. Kecuali, bila memang kita ingin lari dalam masalah, dan dicap sebagai pecundang.

Hadapi Kenyataan dan Cari Solusi

Tidak ada opsi pilihan. Mau tidak mau kita harus menerima kenyataan dan menghadapi tantangan tersebut. Kita harus memutar otak dan mencari cara agar bisa mendapatkan uang bila skenario tantangan kita adalah yang pertama, yakni target mengumpulkan uang. Apakah dengan mengemis, mengamen, menjualkan barang milik orang lain, kuli panggul, tukang parkir, jaga wc, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun