Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mendongkrak Citra Perempuan melalui Bidang Ekonomi, Apakah Berhasil?

16 Agustus 2022   19:10 Diperbarui: 18 Agustus 2022   13:30 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi business woman |Pexels.com/Andrea Piacquadio

Sekitar 53,76 persen usaha yang tergabung dalam UMKM dimiliki oleh perempuan. Karyawan yang bekerja pada usaha tersebut 97 persen merupakan karyawan perempuan. Mereka menyumbang kontribusi bagi perekonomian negara sebanyak 61 persen.

Dalam bidang investasi, yang biasa dikuasai oleh laki-laki, ternyata perempuan mampu berkontribusi hingga 60 persen. 

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, hal ini menjadi bukti bahwa literasi dan kemampuan perempuan untuk berfikir secara cerdas, menyediakan dana yang aman bagi keluarga, dan berinvestasi dalam bidang usaha yang produktif sudah sangat potensial dan nyata.

Memang, secara alami sesuai fitrahnya perempuan masih tetap memiliki kedudukan sebagai ibu. Dia harus mengalami menstruasi setiap bulan, mengandung, menyusui, melahirkan, dan mengasuh anak. Karena, semua hal itu adalah kodrat yang melekat pada perempuan.

Perempuan menuntut kesetaraan gender, tentunya sebagai sebuah bentuk aspirasi. Agar mereka bisa memperoleh hak yang sama dalam hal mendapatkan kebahagiaan, kebanggaan, penghargaan, dan cinta. Bukan bermaksud untuk menyerupai laki-laki, atau ingin mengubah dirinya seperti laki-laki, menjadi superior dan berkuasa.

Kedudukan perempuan dalam bidang ekonomi, meliputi : pemilikan materi, kecukupan sandang pangan, dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga, serta kiprah perempuan dalam mencari nafkah. Semua itu dari jaman dulu kala sebenarnya sudah ada.

Perempuan sudah memiliki kedudukan dan peran yang sangat krusial dalam bidang ekonomi, meski masih terbatas berdaya di rumah. 

Perempuan jaman dahulu menghasilkan uang dengan cara: bertani, menanam sayur-mayur, beternak, berdagang, mengolah nira menjadi gula, dan lain-lain. Semua pekerjaan itu mereka lakukan sambil mengasuh anak-anak.

Bila perempuan memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian. Maka, perekonomian global, pada tataran ekonomi internasional akan mendapatkan manfaat yang besar, berkisar antara US$12 triliun, pada tahun 2025. 

Hal ini diungkapkan oleh McKinsey---perusahaan konsultan manajemen yang melayani konsultasi manajemen global dalam bidang bisnis, pemerintahan, dan industri.

Dengan demikian, kiprah dan peran perempuan dalam bidang ekonomi sangat besar kontribusinya bagi kemakmuran keluarga, negara, bahkan dunia dalam skala internasional. Karena, dengan perempuan yang mampu mandiri secara finansial, tonggak perekonomian negara akan kokoh dan kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun