Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Peribahasa Sunda Nyalindung ka Gelung dan Fenomena Dunia Terbalik

7 Agustus 2022   10:18 Diperbarui: 7 Agustus 2022   20:51 4282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara bahasa tulang punggung memiliki arti sebagai seseorang yang menjadi tumpuan keluarga, penopang dalam membiayai keluarga, pencari nafkah utama dalam keluarga. Mengapa pencari nafkah dalam peribahasa disebut tulang punggung, bukan tulang-tulang yang lainnya. Umpama, tulang panggul, tulang iga, dan lain-lain. 

Jawabannya adalah, karena di dalam tubuh manusia, tulang punggung adalah tulang yang terkuat, tulang yang bertanggung jawab untuk menjaga agar badan bisa berdiri tegak.

Jadi, jika dipaksakan perempuan yang dianggap tercipta dari tulang rusuk itu harus berperan menjadi tulang punggung. Maka, akan banyak kemudharatan yang terjadi dalam keluarga. 

Mulai dari suami yang merasa kehilangan harga dirinya, anak-anak yang tidak terurus, kondisi jiwa raga perempuan yang lemah dan mudah stress, serta hilangnya keberkahan dalam rumah tangga.

Fenomena dunia terbalik

Konteks tentang maraknya fenomena perempuan bekerja dan laki-laki diam di rumah mengurus anak, dapat kita temukan dalam sebuah serial drama komedi di sebuah stasiun televisi swasta, yakni serial Dunia Terbalik. 

Bagaimana istri-istri yang berada di salah satu daerah di Jawa Barat, dalam hal ini masyarakat Sunda, banyak yang berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi tenaga kerja wanita (TKW).

Serial Dunia Terbalik sebuah produk film dalam hal ini berupa teks, telah menyuguhkan sebuah fakta dan realita yang tertangkap dalam kehidupan masyarakat. Diakui atau tidak, memang kenyataannya seperti itu. 

Banyak perempuan yang sudah menikah, lalu memiliki anak. Baru saja anaknya lahir, perempuan tersebut terpaksa harus meninggalkan anaknya. Karena, ia harus bekerja mencari nafkah dan mewujudkan mimpi keluarga kecilnya, untuk memiliki rumah, kendaraan, dan biaya pendidikan.

Ada anggapan yang bergulir liar, bahwa penyebab istri bekerja mencari nafkah adalah suami yang tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Suami telah gagal dalam mewujudkan eksistensi dirinya sebagai laki-laki, dimana ia seharusnya berperan sebagai pencari nafkah utama.

Tapi, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena, banyak pula suami yang telah bekerja keras, mencari nafkah membanting tulang untuk mewujudkan tanggungjawabnya, menafkahi istri dan keluarganya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun