Artinya, meningkatnya jumlah generasi muda yang menjadi penghuni negara ini. Jika dimanfaatkan dengan baik, maka bonus demografi ini akan menjadi peluang untuk menggenjot kemajuan negara dalam berbagai bidang. Tapi, bila generasi muda kita sudah dimakan hama 'kenakalan remaja' sejak dini. Maka, bukan bonus yang akan didapat negara kita. Namun, justru malapetaka yang sangat besar akan datang.
Kedua, terganggunya ketenteraman masyarakat. Bila remaja kita banyak melakukan tindakan tawuran antar pelajar, menjadi begal, melakukan penjambretan, mencuri kendaraan bermotor, dan lain-lain. Akibatnya, masyarakat akan menghadapi kekhawatiran dan ketenangan masyarakat akan terganggu. Sehingga, kegiatan masyarakat untuk bekerja, melakukan kegiatan ekonomi, dan menjalani kehidupan sehari-hari mereka dalam keadaan ketakutan.
Ketiga, menimbulkan kerusakan dan merugikan negara. Dapat kita bayangkan, berapa banyak fasilitas negara yang rusak akibat kenakalan remaja. Umpama karena tawuran, geng motor, pembegalan, demonstrasi yang brutal, dan lain-lain. Jika hal itu terus-menerus terjadi dan dibiarkan begitu saja.
Bukan suatu hal yang tidak mungkin, jika negara kita akan terganggu sistem perekonomiannya. Karena, cadangan devisa dan keuangan negara banyak dihabiskan untuk mengganti dan memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat kenakalan remaja.
Penting bagi guru untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang kenakalan remaja, jenis-jenis tindakan yang mengarah pada kenakalan remaja, faktor penyebab, dan cara mengatasi masalah tersebut. Agar tidak menimbulkan efek jangka panjang yang berbahaya dan merugikan.
Sebenarnya, faktor utama dan menjadi tonggak utama untuk dapat mengatasi masalah kenakalan remaja ini, harus dimulai dari orang tua. Karena, seperti yang dikatakan oleh Ustadz Abdul Somad, Lc. Bahwa sejatinya penyebab mengapa seorang remaja bisa nakal itu adalah karena makanan yang diberikan orang tuanya, mungkin secara agama kurang 'halal'.
Sehingga, saat makanan itu masuk ke dalam perut anak. Lalu mengalir melalui sel-sel darah. Ketika masuk ke dalam otak, akan menyebabkan sel otak diliputi gumpalan hitam. Dampaknya, anak akan sukar untuk dinasihati.
Faktor penyebab yang kedua adalah buruknya komunikasi antara orang tua dan anak menjadi penyebab lain dari timbulnya kenakalan remaja.Â
Dilansir dari sebuah jurnal psikologi bahwa ada beberapa gaya komunikasi yang dilakukan orang tua, disinyalir menjadi penyebab anak terlibat kenalan remaja.
Gaya komunikasi pasif, pesan yang disampaikan tidak jelas, melakukan pembiaran atau cuek kepada anak, dan lebih senang mengalah untuk menghindari konflik dengan anak. Dampaknya anak akan sulit dikontrol dan cenderung melawan kepada orang tua.