Kenali Tipe-Tipe Suami dalam Memberikan Gaji kepada Istrinya

Sebagai wanita yang telah memutuskan menikah dengan seseorang. Maka, Ladies memiliki hak yang dilindungi secara hukum atas beberapa hal berikut : makanan, pakaian, tempat tinggal, fasilitas dasar, dan perawatan dasar lainnya. Tentu saja, bukan hanya untuk kita, ya Ladies. Tapi juga anak-anak sebagai buah cinta kita berdua pasangan.

Istri mana yang tidak bahagia, ya Ladies. Jika suami mempercayakan seluruh hasil kerja keras dan usahanya kepada istri. Baik itu gaji bulanan, bonus, dan uang-uang sampingan lainnya. Bahkan, dia sendiri kadang-kadang tidak pegang uang. Saking percayanya kepada istri.

Suami seperti ini adalah tipe suami idaman banyak perempuan. Bagaimana tidak? Dengan memberikan semua gaji kepada istri. Itu adalah sebuah tanda, jika suami yakin bahwa di tangan istrinya gaji tersebut akan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Nah, ternyata tidak semua suami berlaku seperti itu, ya Ladies. Dalam prakteknya ada beberapa tipe dan cara seorang suami memberikan gajinya. Hal tersebut akan dapat Ladies ketahui dalam pembahasan berikut.

Tipe bos

Suami dengan tipe bos, akan memberikan nafkah materi dengan cukup. Dari mulai urusan belanja dapur, pengeluaran rutin rumah tangga seperti listrik, air, iuran warga, cicilan, belanja bulanan dan lain-lain. Dia juga tidak segan atau merasa sayang mengeluarkan uang untuk istri dan anak-anaknya hiburan, shoping, dan jajan.

Suami tipe ini, akan memberikan semua gaji bulanannya untuk istri. Bahkan, istri diberikan hak untuk memegang ATM suaminya. Terkadang, suami tidak tahu menahu berapa jumlah gaji dia perbulannya.

Nah, tapi untuk pendapatan di luar gaji, suami yang pegang. Namun, untuk kebutuhan tidak terduga dan memerlukan uang dalam jumlah besar seperti biaya kesehatan, piknik, shoping, belanja bulanan, memberi kepada orang tua. Semua itu diambil dari uang yang dia pegang. Bukan dari uang gaji yang diberikan kepada istri. Wah, enak ya memiliki suami tipe bos ini.

Tipe Bendahara

Ladies tahu kan bagaimana tuga seorang bendahara? Memegang uang, lalu membagikan uang tersebut sesuai pos yang ada dalam anggaran, dan mencatatnya dengan teliti dan seksama, agar tidak terjadi kesalahan penghitungan atau kebocoran keuangan.

Suami dengan tipe bendahara, dia tidak akan mau menyerahkan gajinya kepada istri. Karena, dia menganggap bahwa dirinyalah pemegang uang. Bila butuh istri harus meminta, umpama untuk membeli biaya sayur-mayur, kebutuhan dapur, kamar mandi, bayar listrik, dan lain-lain.

Setiap ada kebutuhan istri harus meminta kepada suami. Tentu saja, akan diberikan sesuai pos dan jumlah uangnya ya. Umpama, jika belanja sayuran Rp. 50.000., maka, suami akan memberikan uang dengan jumlah tersebut. Bagaimana, Ladies ada gak suaminya seperti tipe ini. Harus banyak-banyak bersabar, ya dengan suami tipe ini.

Tipe Menabung di Bank

Suami dengan tipe ini akan menyerahkan semua gajinya kepada istri. Bahkan, tanpa menyimpan sedikit pun untuk keperluannya sendiri. Dia percaya seratus persen kepada istri, bahwa istri akan mampu mengelola uang tersebut.

Sah-sah saja, ya memberikan semua uang kepada istri. Karena, memang istri berhak mendapatkan nafkah berupa materi dari suami. Namun, terkadang setelah uang tersebut diberikan. Semua urusan keuangan rumah tangga, dari mulai membayar tagihan listrik, air, cicilan kendaraan, beli gas, beli gallon, bahkan beli bensin. Semua itu harus meminta dari istri.

Repotnya adalah saat terjadi hal yang tidak terduga. Umpama sakit, kecelakaan, dan sebagainya. Apalagi, bila istri kurang bisa menyimpan uang. Maka, dapat dipastikan dalam keadaan darurat, tipe suami seperti ini akan kelabakan. Karena, dia sama sekali tidak memiliki uang di dompetnya. Kecuali uang transport dan makan hari itu.

Nah, Ladies apapun tipe suami dalam memberikan gajinya. Kita sebagai perempuan jangan berhenti bersyukur. Kalau ada waktu, kesempatan, dan keahlian. Yuk, kita juga kreatif mencari uang. Jangan hanya bergantung kepada pemberian suami. Karena, bila kita memiliki penghasilan sendiri. Maka, kita bebas mengelola uang kita sendiri. Tanpa takut dan khawatir akan mengurangi jatah keuangan rumah tangga. (*)