Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sekelumit Kisah tentang Orang yang Mendapat Anugerah Lailatul Qodar

23 April 2022   06:52 Diperbarui: 23 April 2022   06:59 3017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi orang yang mendapatkan lailatul qodar |agtvnews.com

Selain sibuk bertani, menyadap, dan mengurus ternak. Kegiatan Pak Ahmad adalah adzan di masjid. Nyaris setiap waktu sholat, dengan suara paraunya yang sendu mendayu dia bangunkan kami setiap pukul setengah empat subuh. Itu beliau lakukan secara konsisten. Tanpa terlewat satu hari pun. 

Bahkan, pernah suatu hari di desa tidak terdengar suara adzan. Semua warga kalang kabut, bertanya kemanakah gerang Pak Ahmad, apakah sakit? Tidak biasanya beliau seperti ini. 

Benar saja, ketika dicek ke rumahnya. Beliau terbaring sakit, tidak dapat bangun sama sekali. Namun, alhamdulillah keesokan harinya beliau sudah kembali mengumandangkan adzan. 

Selain konsisten, Pak Ahmad juga orangnya penuh keikhlasan. Beliau sama sekali tidak mengharapkan imbalan atas segala yang dilakukannya. Memakmurkan masjid adalah passion beliau. Kami sering melihat, Pak Ahmad menyapu dan mengepel masjid. Lalu, mencuci karpet, sarung-sarung, dan mukena. 

Itu semua beliau lakukan dengan penuh suka cita. Kadang saya dan kawan-kawan ikut nimbrung. Tapi, bukan membantu. Malah bersenda gurau. Karena, Pak Ahmad orangnya pandai melucu. Semua anak-anak suka pada beliau. 

Meskipun kami suka membikin onar dan keributan saat sholat tarawih atau saat sholat biasa. Pak Ahmad tidak pernah marah. Beliau selalu membiarkan kami merasa betah di masjid.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Pak Ustadz, bahwa ciri orang yang mendapatkan lailatul qodar itu wajahnya bersinar, tenang, penuh kedamaian. Saya lihat semua itu ada pada Pak Ahmad. 

Di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Muka beliau tampak bersinar, teduh, dan tenang. Padahal, maap ya Pak Ahmad itu kulitnya hitam karena terbakar matahari. Tetapi, setiap kali kami memandang wajahnya terpancar aura ketenangan dan kebijaksanaan dari sana.

Sekarang Pak Ahmad sudah tiada. Berpulang ke haribaan Allah SWT. Membawa semua amalan baiknya yang ia kumpulkan selama di dunia. 

Kisah hidup beliau selalu saya jadikan sebagai inspirasi dan motivasi. Bahwa, berbuat baik itu tidak harus menunggu berkecukupan. Tapi, semua amalan itu dapat dilakukan bahkan saat kita dalam keadaan sederhana sekali pun.

Selamat jalan Pak Ahmad, Bapak sudah tenang di sana. Terima kasih, Bapak telah mengajarkan banyak teladan dan contoh kebaikan bagi saya saat kanak-kanak dahulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun