Pagi ini mencoba belanja kebutuhan ramadan. Kebetulan bulan ini belum sempat belanja bulanan karena sisa bulan lalu masih tersisa. Eh...hemat Amat? Ternyata harga telur masih stabil, tapi harga beras naik seribu rupiah per kg. Dari 13 ribu menjadi 14 ribu.
Kalau minyak sepertinya masih tetap mahal, untuk kemasan 2 liter sekitar 38-42 ribu.
Bagi saya, ramadan justru menjadi bulan hemat. Bukan Memaksa berhemat, tapi mencoba tetap mempertahankan konsumsi seperti biasanya. Jadi tidak melambungkan anggaran, bahkan konsumsi lebih murah karena saat Ramadan kita cukup makan 2 kali saat sahur dan berbuka. Sedang di hari biasa makan 3 kali.
Bagaimana dengan baju lebaran? Anggaran sedekah? Berbagi pada sanak saudara dan handai taulan? Zakat? Zakat mal kalau sudah mencapai nisab?Â
Alhamdulillah, untuk hal-hal seperti itu sudah terprogram dan masuk anggaran, sehingga sudah tercover. Termasuk anggaran lebaran yang tidak sedikit, bisa menghabiskan gaji beberapa bulan. Tidak masalah, sebab sudah dipersiapkan sejak lebaran tahun lalu sudah berakhir. Eh.. Â
Anggaran baju lebaran? Sepertinya saat Ramadan tidak perlu belanja baju(lagi). Masih banyak baju yang bagus?
Tidak!
Sebab sudah beli sebelum Ramadan. Hihihi...! Bercanda ya.
 Buat orang tua seperti saya, belanja baju lebaran bukan kebutuhan. Apalagi jika di almari masih banyak baju bagus yang jarang dipakai. Sayang kan, kalau beli baju lagi yang dalam setahun hanya dipakai beberapa kali. Lebih baik mengadopsi tren YONO (You only need one), sehingga tidak terjebak dalam pengeluaran yang tidak perlu dan sia-sia.
Bagaimana dengan sedekah? Untuk sedekah kita harus cerdas agar tepat sasaran dan bermanfaat untuk penerimanya. Jangan sampai bersedekah pada pengemis yang penghasilannya jutaan perbulan. Bahkan saat Ramadan bisa mencapai 12 juta dan mempunyai 4 ponsel android. Wow... semoga tidak membuat orang lain berkeinginan jadi pengemis. Eh ..
Saat ini kita sudah memasuki ramadan hari ke-15. Dalam bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, harga-harga kebutuhan pokok cenderung meningkat. Sembako ramadan biasanya mengalami lonjakan harga.Â
Oleh karena itu, penting untuk menghemat pengeluaran agar finansial tetap sehat, tapi tetap bisa berbagi dan bersedekah.
Saat datangnya bulan ramadan sering kali diiringi dengan lonjakan pengeluaran. Mulai dari belanja kebutuhan pokok, takjil, hingga persiapan Lebaran. Godaan untuk berbelanja berlebihan sangatlah besar. Padahal, Ramadan seharusnya menjadi momen refleksi dan pengendalian diri, termasuk dalam hal pengeluaran keuangan dan belanja. Perlu dilakukan efisiensi anggaran.