Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menunggu Hujan di Restoran Watu Lesung

13 Februari 2024   11:56 Diperbarui: 14 Februari 2024   15:18 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa juga memesan lilin di sini untuk yang pengin candle light dinner. Tapi ini masih pukul 13.07. Masih siang meski suasana gelap. Jadi tidak ada makan malam romantis dengan nyala lilin.

Lampu-lampu yang dinyalakan memberi suasana romantis dan syahdu di restoran watu lesung (dokpri)
Lampu-lampu yang dinyalakan memberi suasana romantis dan syahdu di restoran watu lesung (dokpri)

Aku mencari tempat nyaman untuk menyendiri sambil menunggu hujan reda. Ada beberapa ide yang harus segera kutuangkan dalam keypad hape agar tidak segera lupa.

Sebelumnya, memesan makanan dan minuman dulu di sekitar tempat duduk.

Sederhana dan alami, tapi nyaman, menikmati makan di pinggir sungai bersama keluarga (dokpri)
Sederhana dan alami, tapi nyaman, menikmati makan di pinggir sungai bersama keluarga (dokpri)

Ada daftar menu yang bisa dipesan. Aku memilih menu untuk menemaniku memulai proses kreatif dengan keypad hape. Simple dan tidak ribet.


Selesai menulis, pesanan kuserahkan pada karyawan yang berjaga untuk diteruskan di dapur pelayanan. 

Sambil menunggu pesanan, aku mulai menyeleksi foto yang akan dipergunakan sebagai ilustrasi artikel.

Lanjut mulai menulis artikel yang kuinginkan. Perjalanan hari ini begitu menarik bagiku. Banyak yang bisa ditulis. Kalau tidak segera disalin, biasanya jadi lupa dan tertimbun pengalaman lain. 

Sudah selesai 2 artikel. Sedikit lebih, bersyukur pesananku mulai diantar.

Baru apetizer dan dessert, yang sayangnya mirip. Entah harus disyukuri atau disayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun