Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenduri Durian Suluk, Promosi Wisata Kampung Durian

23 Februari 2023   12:13 Diperbarui: 23 Februari 2023   22:12 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Kenduri tumpeng durian diawali dengan senam bersama (dokpri) 

Kenduri durian berbentuk tumpeng ini sebelumnya dipelopori oleh petani penghasil durian di Wonosalam. 

Saat diadopsi oleh petani dari dusun mbanaran, desa Suluk, antusiasme pengunjung cukup besar. 

Promosi menarik di medsos, maupun gethok tular semakin banyak yang berminat untuk berkunjung, tak terkecuali saya tentunya. Hehehe.. 

Lokasinya cukup mudah dijangkau, meski jalan cukup berliku, dan kontur tak rata tetap butuh kehati-hatian untuk mencapainya. 

Berangkat dari rumah, menuju pasar Dolopo ke Selatan dan berbelok ke timur di patung semar, tak sulit untuk dilakukan. 


Akhirnya, setelah beberapa kilo meter, tampak gapura dan spanduk yang terlihat jelas untuk menuju lokasi. 

Gapura menuju lokasi kenduri tumpeng durian (fesbuk Rizkchie Memey Formoza) 
Gapura menuju lokasi kenduri tumpeng durian (fesbuk Rizkchie Memey Formoza) 

Tidak jauh dari gapura, panitia sudah siap mencegat untuk menarik retribusi parkir. Dua ribu untuk roda 2 dan 5 ribu untuk roda 4.

Ternyata lokasi masih sekitar 1 km dari penarikan karcis. 

Tapi di sini sudah bisa memarkir motor dengan bebas. 

Eh, tidak. Ternyata suami saya disuruh parkir jauh turun ke bawah dari lokasi, jadi saya memilih turun saat suami saya diantar panitia memarkir motor. 

Antusiasme pengunjung di lokasi kenduri durian (dokpri) 
Antusiasme pengunjung di lokasi kenduri durian (dokpri) 

Hari masih pagi, beberapa ibu-ibu yang siap melakukan senam di depan tumpeng durian sudah siap. 

Saya dan suami mencari sarapan dulu, sambil menunggu acara dimulai. 

Sesekali pesan kopi dalam cangkir. 

Makanan yang ada cuma nasi jotos. It'oke, lah. Lapar, apa yang ada terasa nikmat. Apalagi dalam suasana desa dengan tanaman durian di sekeliling. Ada pohon cengkih juga, meski cuma 1-2 batang. 

Selesai sarapan, sedang ada briefing. 

Briefing panitia yang bertugas, karang taruna, destana, banser, dan hansip (dokpri) 
Briefing panitia yang bertugas, karang taruna, destana, banser, dan hansip (dokpri) 

Selesai briefing, ada acara senam dan seni pencak silat yang diisi siswa-siswi dari SDN Suluk 1 dan 2.

Sambil menunggu, saya mengamati tumpeng durian dari dekat. 

Tumpeng durian (dokpri) 
Tumpeng durian (dokpri) 

Tumpeng durian ini terdiri dari sekitar 600 durian yang ditata berbentuk kerucut, yang merupakan bentuk dasar tumpeng. 

Di bagian dasar tumpeng durian, ada buah-buahan lain yang ditata mengelilingi tumpeng. 

Ada rambutan, manggis, alpukat dan kemundhong, atau di sini biasa disebut pundhong. 

Buah-buahan ini, nantinya boleh diambil bebas saat acara ritual Kenduri tumpeng durian usai dilaksanakan. 

"Tumpeng durian ini, berisi sekitar 600 durian! "

Suara MC terdengar memberikan narasi tentang tumpeng durian yang terbentuk. 

"Durian hasil sedekah dari para petani dan pedagang durian di desa Suluk! "

Suara pembawa acara kembali terdengar. 

Sepertinya acara masih lama, padahal di dekat rumah saya juga Ada acara kirab santri, sehingga saya terpaksa meninggalkan acara sebelum tumpeng dibagikan. 

Biar tetap bisa menikmati durian, saya membeli 2 buah durian, Masing-masing seharga 40 ribu. 

Alhamdulillah, duriannya enak dan manis. 

Geliat UMKM desa Suluk (dokpri) 
Geliat UMKM desa Suluk (dokpri) 

Di lokasi acara juga ada lapak UMKM. 

Di samping mempromosikan wisata kampung durian yang sedang dirintis, acara kenduri durian ini juga memberi peluang bagi para pelaku UMKM untuk membuka lapak. 

Ikut juga menyukseskan program pemberdayaan UMKM dan mendorong perekonomian pulih lebih kuat. 

Terakhir mendapat kabar dari foto okezone dari internet bahwa acara pembagian durian ricuh. 

Tapi dari grup lokal di Facebook, ternyata semua kebagian, meski ada yang mendapat durian mentah. 

Apapun yang terjadi, tentunya keikhlasan para pedagang dan petani durian menyumbangkan hasil panennya patut diapresiasi. 

Sedekah adalah sarana memancing rezeki. 

Sedekah adalah perniagaan dengan Allah. Yang memberikan terbaik, tentulah akan mendapat yang terbaik pula. 

Wallahu'alam bishowab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun