Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengemis Online, Apaan Tuh?

12 Januari 2023   18:58 Diperbarui: 12 Januari 2023   22:56 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau menurut pendapat saya, pengemis itu orang yang tidak mempunyai hal yang bisa dijual, dan menadahkan tangan pada orang lain tanpa imbalan apapun. Dan itu dilakukan karena malas menjual potensi diri yang halal. 

Pada waktu saya kecil, saya malah berpendapat, pengemis itu yang bisanya menadahkan tangan untuk meminta uang. Jadi saat piknik, kemudian menemui peminta-minta, terus saya kasih makanan atau bekal makan saya yang berlebih dan dia mau, saya pikir dia bukan pengemis, tapi orang lapar. Ah.. lupakan. Itu sih pikiran saya saat anak-anak. 

Menurut KBBI, emis atau mengemis adalah meminta-minta sedekah. 

Sedang Pengemis adalah orang yang meminta-minta sedekah. 

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1980 Tentang Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis :

Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain. 


Jika mengemis online, maka secara logika, meminta-minta itu dilakukan secara online. 

Tapi untuk dikatakan sebagai Pengemis, tentunya jika meminta-minta dijadikan sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan primer. 

Terus kalau yang meminta-minta orang yang berkecukupan? 

Itu berarti bukan Pengemis, tapi mengemis. Halah... 

Ada yang mengatakan, di era sekarang, mudah sekali mengumpulkan cuan dengan meminta-minta, karena begitu banyaknya orang dermawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun