Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

RUU Sisdiknas dan Ruang Publik Ramah Anak

31 Agustus 2022   12:34 Diperbarui: 31 Agustus 2022   14:26 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pojok mewarnai. Jasa yang ditawarkan pada anak-anak di sebuah acara publik oleh penyedia layanan untuk anak kreatif dengan mewarnai(dokpri by IYeeS) 

Beberapa hari lalu publik digegerkan oleh RUU Sisdiknas yang menghilangkan pasal tentang Tunjangan Profesi Guru yang biasa dikenal dengan sertifikasi. 

Berbagai opini dilontarkan, dari yang halus, keras sampai komentar bernada putus asa. 

Tapi ujung-ujungnya, justru sebaliknya. TPG tetap diberikan bagi yang sudah menerima sejauh semua persyaratan terpenuhi. 

Sedang yang belum menerima, akan dipermudah mendapat kesejahteraan secara lebih layak. 

Kegaduhanpun teratasi. Tapi tentu saja sebenarnya, fokus untuk memajukan anak bangsa dan memberikan pendidikan yang tepat, itu yang terpenting. 

Bagaimana kurikulum selalu berubah sesuai perkembangan jaman, agar tidak terjadi kerancuan. Pergantian kurikulum dalam waktu singkat sangat membingungkan dan membuat produk dan output pendidikan serba nanggung. 

Terlepas dari sengkarut dunia pendidikan, pendidikan anak usia dini perlu mendapat perhatian lebih. 

Dalam Undang Undang  Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003,tertulis :

(1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. 

(2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.

Pendidikan, Perkembangan dan Pertumbuhan anak tidak lepas dari peran orang tua. Jangan hanya mengandalkan pendidikan di sekolah.

Dalam festival manco kemarin, saya temukan stan ramah anak. Ada wahana yang berupa rumah bermain untuk anak yang bisa ditiup dan menggelembung, juga sarana anak-anak untuk mewarnai gambar. 

Mungkin kegembiraan tidak hanya milik anak-anak. Tapi di era serba internet ini, permainan anak di dunia nyata semakin minim dan kurang diminati. 

Sebisa mungkin anak-anak dijauhkan dari kecanduan gadget. Peran orang tua sangat dibutuhkan, untuk mengarahkan anak pada permainan yang aman, menyenangkan  dan mengedukasi. 

Berikut hal-hal yang dilakukan orang tua untuk mendukung Perkembangan dan Pendidikan Anak yang mengedukasi. 

1. Di ruang publik, banyak penyedia jasa bagi anak-anak untuk melatih motorik dengan mewarnai gambar. Para orang tua bisa mengarahkan anak untuk mengakrabi aktifitas ini. 

2. Tempat bermain anak. Dunia anak adalah dunia bermain. Sebisa mungkin orang tua bisa memfasilitasinya. 

Tempat bermain anak yang aman dan nyaman dari kasur yang ditiup (dokpri by IYeeS) 
Tempat bermain anak yang aman dan nyaman dari kasur yang ditiup (dokpri by IYeeS) 

3. Menyayangi anak dengan memberikan rasa aman melindungi dan memenuhi keinginannya, selama merupakan hal yang positif. 

Hubungan harmonis Ibu dan anak akan membantu anak menjalani perkembangan dan pertumbuhan dirinya (dokpri by IYeeS) 
Hubungan harmonis Ibu dan anak akan membantu anak menjalani perkembangan dan pertumbuhan dirinya (dokpri by IYeeS) 

4. Mendukung anak melakukan aktivitas sesuai keinginannya. 

Orang tua yang mendukung dan mendampingi anak dalam aktifitas positif (dokpri by IYeeS) 
Orang tua yang mendukung dan mendampingi anak dalam aktifitas positif (dokpri by IYeeS) 

5. Mendukung anak untuk berekspresi sesuai keinginannya dan memperkenalkan seni untuk memperhalus motoriknya, di antaranya dengan kegiatan seni tari/menari.

Biarkan anak-anak mengakrabi seni tari sesuai passion nya (dokpri by IYeeS) 
Biarkan anak-anak mengakrabi seni tari sesuai passion nya (dokpri by IYeeS) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun