Mohon tunggu...
Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bosbow, Bangunan Kolonial Cagar Budaya Kota Madiun

19 Agustus 2022   12:33 Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:19 6348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bosbow. (Foto: dokumentasi pribadi) 

Sehabis dari Balaikota, saya berbalik ke Jalan dokter Soetomo, dan menuju jalan Diponegoro. Jalan-jalan, tepat pada HUT 77 RI, mengulik bangunan bersejarah peninggalan kolonial yang banyak terdapat di Madiun. 

Kali ini saya ingin melihat Bosbow, bangunan peninggalan jaman kolonial yang dijadikan cagar budaya. 

Saya sedikit menduga-duga, apakah bosbow itu asrama militer? Sebab saya ingat, dulu waktu sering antar jemput si sulung yang masih duduk di SMP 1 Madiun, salah satu temannya ada yang tinggal di situ. 

Kalau tidak salah namanya Mas Juan, tapi saya tidak tahu persis, rumahnya yang sebelah mana, pokoknya di bosbow. Ayahnya seorang TNI, dan ibunya kepala sekolah TK yang ada di bosbow. 

Awalnya saya hanya berani memfoto dari jauh. 

Gedung bosbow, dilihat dari jauh. (Foto: dokumentasi pribadi)  
Gedung bosbow, dilihat dari jauh. (Foto: dokumentasi pribadi)  
Saya khawatir kalau ini merupakan tempat eksklusif dan tertutup. 

Tapi rasa keingintahuan mengalahkan keraguan. Saya masuk melewati jalan sebelah barat yang merupakan jajaran warung kuliner. Tapi masih banyak yang tutup karena relatif pagi. Mungkin deretan gerai kuliner itu buka pada sore atau malam hari. 

Kebetulan, ada 2 orang ibu yang sedang mengobrol, sepertinya mereka tinggal di situ. 

Saya menyapa, dan menyalami mereka. Kemudian bertanya. 

"Bu, boleh bertanya, bosbow itu apa dan yang mana? " Tanyaku. 

"Bosbow itu ya semua ini. Dari sana, sampai sana, " Sang Ibu menunjuk jauh ke timur, sampai ke barat. 

"Bosbow itu apa semacam basechamp gitu ya, Bu? "

"Wah, kalau itu saya tidak tahu," jawab sang ibu. 

"Apalagi saya. Saya orang baru, jadi nggak paham, " Ibu yang satunya ikut menjawab. 

" Dengar-dengar mau dijadikan tempat wisata ya, Bu? "

"Iya, katanya sih mau dijadikan cagar" budaya, tapi saya juga kurang tahu. 

" Terus nanti semua bangunan ini mau direnovasi ya, Bu? "

" Biasanya orang-orang kalau mencari bosbow itu yang difoto itu lho Bu, yang warnanya putih, menghadap ke utara, "

"Oh, yang itu ya Bu? " Aku menunjuk bangunan yang tadi kufoto. 

"Iya, betul! "

"Kalau memfoto dari dekat, boleh Bu? "

"Boleh, biasanya juga banyak yang foto-foto di sana. Lha itu, pak RTnya, " Sang Ibu menunjuk seorang bapak yang lewat mengendari motor membawa tong plastik. 

"Inggih Bu. Saya survey dulu saja kok, Bu. Jawab saya. Tidak ingin mengganggu Pak RT yang tampaknya sedang sibuk. 

" Saya foto-foto di sana dulu ya Bu! "

"Iya, monggo, silakan! "

***

Saya mengamati bangunan bosbow ini dari dekat. Di sebelah kiri, ada tulisan 1912. Menurut saya itu adalah tahun berdirinya bangunan.

Sedang di sebelah kanan, ada tulisan ARMY  galery dan Batik Mataraman. Membaca tulisan itu, sepertinya bangunan ini milik militer. Kemudian, batik Mataraman mungkin pernah menggunakan gedung ini, atau yang menjadi sponsor. 

Cekrek.. Cekrek... Cekrek. Saya kembali mengambil beberapa foto. 

Gedung Bosbow dalam tampilan hitam putih (dokpri by IYeeS) 
Gedung Bosbow dalam tampilan hitam putih (dokpri by IYeeS) 

Penasaran dengan nama gedung ini, saya mencoba berselancar. Ternyata Bosbow atau Boschbouw merupakan kata dari bahasa Belanda, Bosch berarti Hutan/Kehutanan, Bouw berarti Gedung. 

Nama Boschbouw sebenarnya adalah nama sebutan untuk sekolah Kehutanan Madiun pada zaman Hindia Belanda “Middlebare Boshbouwschool (MBS) te Madioen“. 

Menurut sejarah, Bosbow dulu adalah Middlebare Boschbouw School (Sekolah Kehutanan Menengah Atas, MBS).

 Mungkin kalau di era sekarang  disebut SMK Kehutanan di Madiun, yang di dirikan oleh J.H. Becking, pimpinan Jawatan Kehutanan pada Pada tanggal 26 Agustus 1939.

Kenapa di Madiun? 

Hal ini karena Madiun merupakan daerah yang berada di tengah-tengah kawasan hutan produksi jati di Jawa Timur. 

Lalu, kenapa di bangunannya tertulis 1912 jika Bosbow didirikan tahun 1939? 

Hal itu, karena sebelum dipergunakan sebagai sekolah kehutanan, Bosbow adalah Sekolah Pendidikan Calon Pamong Praja Kota Madiun, atau dalam bahasa Belanda disebut Opleideng School Voor Inlandsch Ambtenaren (OSVIA), yang didirikan  oleh  Kolonial Belanda pada tahun 1912. 

Pada tahun 1927, OSVIA berubah menjadi Middelbaar Opleiden Scoolen Voor Indische Ambtenaren (MOSVIA). Setelah tiga tahun, MOSVIA Madiun ditutup dan dipindahkan ke Magelang akibat masalah keuangan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda.

Itulah sebabnya, pada tahun 1939, bangunan ini dipergunakan sebagai Bosbow. Pada tahun ajaran pertama, MBS memiliki 60 murid yang berasal dari seluruh Jawa. Oleh sebab itu, MBS menyediakan asrama untuk para murid di  kompleks Bosbow.

Murid-murid pertama yang masuk sekolah ini adalah remaja-remaja dari Middelbare Landbouwschool Bogor, Jurusan Kehutanan. Sekolah perkebunan Malang dan Sukabumi. Hanya anak yang berpendidikan MULO yang dapat mendaftar di sekolah ini.

Sayangnya, saat pendudukan Jepang, MBS Madiun ditutup dan dilarang oleh pihak Jepang setelah tiga tahun berjalan.

Adapun sejak tahun 1950-an hingga 1970-an, komplek bangunan Bosbow digunakan oleh Batalyon 508 sebagai Makayon 508.

Meski tak lagi dipakai,  kompleks bangunan Bosbow tetap menjadi tanggung jawab militer dan digunakan sebagai asrama Korem 081/DSJ. Selain itu, Bosbow juga difungsikan sebagai tempat wisata cagar budaya di Kota Madiun.

Belum lama ini, walkot Madiun, Bapak Maidi berniat menjadikan gedung Bosbow sebagai wisata sejarah dan cagar budaya dengan menjadikan Bosbow sebagai kafe berkonsep era kolonial. 

Pada bulan Mei yang lalu, Pak Walkot mengatakan, konsep pengembangan dan pengelolaan ini selanjutnya akan diajukan ke Kementerian Pertahanan pada awal Juli mendatang.

Semoga segera terwujud, sehingga gedung Bosbow yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Kelurahan Oro-oro ombo kota Madiun ini bisa dikunjungi sebagai wisata sejarah. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun