Beberapa waktu yang lalu, netizen disuguhi adanya Citayam Fashion Week (CFW) yang merupakan pentas fashion tak resmi di jalanan saat lampu merah.Â
Seperti halnya virus covid-19, virus fashion menggunakan zebra cross jalan raya untuk berlenggak lenggok ini juga demikian cepat menyebar.Â
Awalnya saya tidak pernah berpikir, virus fashion merambah jalan ini akan sampai ke Madiun. Ternyata saya salah.Â
Dalam beberapa akun instagram yang saya ikuti, banyak yang menayangkan Madiun Fashion Week melalui fitur reel. Sebagian besar acara ini diikuti anak-anak muda. Apalagi saat ada yang memviralkannya di Instagram.Â
Sampai ada peserta yang jauh-jauh datang dari Kediri hanya untuk berlenggak lenggok sekejap di jalan raya.Â
Acara tak resmi ini digelar di jalan pahlawan. Kebetulan di depan Plaza Madiun terdapat zebra cross yang biasa dipergunakan untuk penyeberangan.Â
Di depan Plaza Madiun inilah mereka menyeberang dengan secara sengaja mengenakan kostum fashionable.Â
Dari busana yang tak kalah dengan rancangan desainer, sampai mereka yang sengaja mengenakan sarung dan blangkon.Â
Zebra cross di depan plaza Madiun itu merupakan tempat penyeberangan ke arahDi situ tidak ada lampu merah, meski merupakan tempat penyeberangan. Sehingga berbahaya sekali bila anak muda yang berlenggak lenggok itu lebih fokus pada gerak gemulai memamerkan fadhion yang dikenakan nya tanpa memperhatikan laju kendaraan yang melintas.Â
Kawasan jalan pahlawan merupakan jalan yang lumayan padat.Â
Karena dirasa mengganggu dan berbahaya, acara di depan Madiun Plaza ini dibubarkan dishub, dan dipersilakan berpindah ke area air mancur dekat patung singa.Â
"Woi... Madiun Kota Pendekar, bukan Citayam! "
" Ini Madiun, Bro! "
"Acara unfaedah dan mengganggu ketertiban umum! "
"Pindah ke Pasar Njoyo saja, bisa bawa knalpot buat accessories! "
Berbagai tanggapan netizen di Instagram. Rata-rata banyak yang protes dan tidak setuju dengan acara MFW ini, yang dianggap tidak kreatif dan cuma meniru budaya barat.Â
Meski begitu, ada yang berpikiran bijak dengan tetap mendukung acara seperti ini, sejauh tidak dilaksanakan di jalan yang mengganggu ketertiban dan bisa membahayakan pengguna jalan.Â
Acara yang berlangsung sabtu malam minggu itu akhirnya berpindah ke areal patung singa.Â
Beberapa peserta mulai berlenggak lenggok. Bahkan ada anak kecil yang ikut tampil, karena mungkin di lokasi ini dirasa jauh lebih aman dibanding jika diadakan di depan Plaza Madiun.Â
Mungkin, acara fashion yang dilaksanakan di tempat yang tepat, justru bisa menumbuhkan kreativitas dan mendukung ekonomi kreatif.Â
Lebih menarik lagi, jika para anak muda bisa memanfaatkan busana khas daerah yang dimodifikasi untuk berlenggak lenggok di ajang fashion bebas seperti ini.Â
Jika anak muda ini bisa mengolah potensi daerah dalam bidang fashion, dengan kreasi dan inovasi yang dimilikinya maka bisa menjadi modal untuk berkembangnya ekonomi kreatif.Â
Bagaimanapun  juga, fenomena yang melanda generasi Z harus ditanggapi dengan bijak.Â
Memotivasi dan memfasilitasi mungkin bisa mendatangkan kebaikan, sejauh mereka tidak keluar dari norma agama dan Pancasila yang merupakan kepribadian bangsa.Â
Busana yang sopan dan indah lebih terlihat menarik daripada busana yang keluar dari budaya bangsa.Â
Semoga fenomena ini bisa memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi kreatif tanpa keluar dari koridor bangsa yang berbudaya dan santun.Â
Semoga bermanfaat.Â