Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wiwitan Awal Panen, Berbagi Berkah Apakah Salah?

22 Juni 2022   05:54 Diperbarui: 23 Juni 2022   15:43 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buntil, pelas, dan telur rebus yang biasanya ada dalam tradisi wiwitan, awal petik padi (dokpri) 

Pemilik sawah akan membawa sebakul nasi lengkap dengan lauk pauknya, yaitu nasi , buntil, pelas, telur rebus, kemudian lidi yang diberi brambang, cabe dan terasi, ditancapkan di tengah nasi.

 Kemudian seseorang yang dianggap sepuh, dimintai tolong untuk mendoakan sambil membakar seikat merang atau batang padi yang bulir padinya sudah dirontokkan, kemudian dibakar.

Hal ini menyimbolkan lenyapnya aral yang melintang yang telah lenyap menjadi abu. Kemudian orang yang mendoakan akan memetik seikat kecil batang padi dan daunnya menggunakan ani-ani. Daun padi dianyam atau dikepang, dan dipergunakan untuk mengikat bulir padi.

 Biasanya padi yang dipetik pertama ini dibawa pulang dan disimpan di lumbung. Sebagai harapan hasil melimpah, dan padi di lumbung bisa mencukupi kebutuhan keluarga petani. 

Nasi dan lauk pauknya menyimbolkan semua kebutuhan pangan tercukupi,sedang brambang, cabe dan trasi melambangkan kebutuhan dapur yang telah lengkap dan makmur. 

Setelah selesai didoakan, nasi akan dibagi-bagi menggunakan daun yang dipincuk. Kalau saat aku kecil, sebakul nasi itu hanya berisi nasi, 1 atau 2 pelas dan buntil dan sebutir telur. 

Jika orang yang tampak di sekitar situ ada 8, maka nasi, pelas, buntil dan telur juga dibagi 8. Tapi entah kenapa, nasi yang sangat minimalis dan dibagi-bagi itu terasa lezat.

 Biasanya anak-anak kecil yang suka minta bagian. Lucunya mereka yang dapat bagian nasi itu disebut gaok(burung gagak) Dan tindakannya disebut nggaoki (berlaku seperti burung gagak) 

Mungkin nasi sebakul dan lauknya itu sebagai simbol memberi makan hama padi agar tidak mengganggu. Entahlah. 

Tradisi wiwitan di Purworejo ( Foto : Purworejo News.com) 
Tradisi wiwitan di Purworejo ( Foto : Purworejo News.com) 

Wiwitan ini sendiri berasal dari kata wiwit, yang artinya mulai. Mulai memanen hasil sawah, dengan berbagi makanan sebagai wujud syukur dan harapan hasil panen yang bagus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun