Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Baju Baru Saat Lebaran adalah Tradisi Anak Kecil?

16 April 2022   05:20 Diperbarui: 16 April 2022   05:21 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baju-baju berdesain simple hasil jahitan ku sendiri (dokpri).

 Terkadang si bungsu sampai menangis bingung. Kalau sudah begitu, kami menghiburnya dan bilang, kalau anak kecil gak papa pakai baju baru, hehehe... 

Si bungsu pun ceria lagi. Apalagi kalau sudah berbaur bersama teman-temannya yang juga berbaju baru, dia sudah bergembira lagi dan lupa akan ledekan kami.

Lain dulu tentunya lain sekarang. Ada banyak alasan bagi orang untuk berbaju baru saat lebaran. Banyak baju lebaran dengan desain menarik tapi harga terjangkau dan sangat bersahabat dengan kantong. Meski konsekuensinya, mungkin kain atau jahitan nya kurang bagus. 

Asal kita cerdas memilih, maka bisa mendapatkan baju sesuai keinginan dengan prinsip ekonomi. Bukan prinsip ekonomi konvensional yang mengatakan harga serendah-rendahnya, kualitas se bagus-bagus nya. Tidak mungkin kan?

 Harus ada salah satu yang menyesuaikan. Misalnya, mencari kualitas sebaik-baiknya dengan desain sesuai keinginan, tapi menyesuaikan isi kantong. 

Beberapa orang mungkin hanya membeli baju saat lebaran. Tapi ada juga yang membeli baju berbeda di setiap kesempatan. Baju lebaran, ada sendiri. Baju pesta, baju resepsi, baju kasual, semua beda. Lain kesempatan, membeli lagi baju yang berbeda. Setiap acara membeli baju baru. 


Bahkan saat lebaranpun membeli baju baru untuk setiap acara berbeda. Baju sholat ied, baju tarawih, baju silaturahmi, baju halal bihalal, baju piknik saat lebaran, baju tidur, hehehe.. 

Semua itu hak masing-masing, kapan mau membeli baju baru, asal jangan sampai berlebihan seperti toko berjalan, sementara ada orang di sekitar yang jangankan untuk membeli baju baru, untuk membeli makan saja susah. 

Saya sendiri, sudah bertahun-tahun tidak membeli baju baru. Memangnya baju lama masih muat? Glek!!! 

Bukan berarti tidak punya baju baru, sejujurnya bukan begitu. Karena saya termasuk bertubuh istimewa dan kurang suka desain heboh, saya lebih suka menjahit baju sendiri. 

Dulu, saya menjahit baju secara otodidak. Suka suka saya. Meski gemuk, saya suka baju yang longgar. Meski aturannya, orang gemuk harusnya berbaju yang agak pas dengan tubuh. Tapi saya lebih merasa nyaman dan percaya diri dengan baju longgar. So what? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun