Mohon tunggu...
Istiqomah Saeful
Istiqomah Saeful Mohon Tunggu... -

Perempuan di Kebun Hikmah http://rinduku.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemuda Kekasih Allah

17 Agustus 2010   20:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:56 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dirumah saya memiliki netbook yang saya beli ketika saya harus menyelesaikan tugas akhir kuliah saya tahun lalu, genap 15 bulan setelah hampir setiap hari saya mainkan jari jemari saya diatas tuts hitamnya, kini netbook saya mulai kelelahan, running program sudah mulai melambat, huruf huruf sudah ada yang tidak lagi jelas terlihat, dan semua fungsi jadi melambat termakan usia dan kemampuan yang terbatas

Saya jadi teringat dengan fisik saya sendiri, waktu yang terus berjalan, usia yang terus bertambah, dan seiring dengan itu semua saya pasti akan tua [tua itu pasti bukan?

P
P
] iya lambat laun, semuanya akan jatuh pada keadaan sebaliknya (ardzalil umur) karena dimakan usia hingga pada saatnya nanti, saya akan merasakan pandangan dan pendengaran yang mengabur, gigi-gigi yang mulai goyah dan tanggal. Daya ingat dan keseimbangan yang melemah. Kulit yang mulai kendur, keriput dan rentan dengan jamur. Serta tulang-tulang yang tak lagi kokoh menopang berat tubuh sehingga berakhir dengan kebungkukan. Bungkuk, ringkih, tua dan rapuh
P
P

Dan hati nurani saya berbisik “De, tidak perlu takut menjadi tua, karena suka tidak suka pasti tua” betul, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana saya menjadi mulia diusia tua nanti adalah tergantung dengan apa apa yang saya lakukan dimasa muda saya ini, begitu bukan? bayangkan ketika saat menjadi pemuda saya menjadi pemuda yang mudah marah, mudah melotot, mudah menyalahkan orang lain, mudah emosi, mudah ganti ganti pacar, mudah melawan orang tua, mudah mempertontonkan aurat, mudah menyingsingkan lengan baju buat nonjok orang lain

)
)
iya, menjadi jagoan bukan di ring tinju tapi di jalan raya :) Ali topan sudah tamat bukan?

Saya jadi teringat pertanyaan sahabat saya “ngapain sih De, masih muda udah sibuk mikirin akhirat, nanti aja kalo udah tua” andai saya tahu bahwa napas yang dititipkan ALLAH ini akan terus dititipkan hingga 50 tahun lagi mungkin saya akan menunda nunda ibadah dan membenarkan ucapan sahabat saya, kan masih banyak waktu untuk taubat, masalahnya mengapa saya harus ibadah sejak usia muda karena saya harus mempersiapkan kepulangan saya yang mungkin terjadi saat saya muda, kan gak indah kalau saya lagi mabuk mati, kalau saya lagi pacaran kolaps, maka saya harus memilih saat meninggal saya adalah ketika saya sedang berada di majlis ilmu, di masjid taklim, diatas sajadah, indah kan mati muda dalam keadaan ibadah, harum nama saya, terang kubur saya :)

Kini saya akan mencoba menghitung hitung waktu ibadah saya, sehari 24 jam, jika dalam sehari saya tidur 8 jam. Yang tersisa setiap hari 2/3. Tersisa seputar 16 jam. Dari 16 jam tersisa, dikurangi dengan urusan dunia, kerja, kuliah, ngeblog, pacaran, habis 8 jam sehari kerja ditambah untuk hal hal dunia lainnya selama 4 jam lainnya, 12 jam HABIS !!

Sisanya hanya 4 jam. dan satu hal yang harus selalu saya ingat bahwa waktu yang diberikan oleh ALLAH ini akan dihisab dan jika saat saya muda saya sia siakan yang hanya 4 jam ini, kapan bisa nabung pahala dong … gak cukup waktu jika baru ibadah diusia tua saja.

Ehmm, sungguh tak salah bahwa salah satu yang akan menjadi kekasih ALLAH adalah pemuda yang takwa, pemuda yang soleh/solehah, pemuda yang memberikan hidupnya untuk ALLAH, pemuda yang menjalankan semua perintahNYA dan menjauhi laranganNYA, pemuda yang hanya mencari cinta ALLAH tak silau oleh indahnya dunia

)
)
berat kan tuh De? pasti, semakin berat godaan semakin tinggi nilai pahalanya bukan? Ibarat menaklukan sinar matahari di atas kepala, pasti beda panasnya dibanding menaklukan matahari di sore hati … namun nikmatnya beda.

Kalau sudah tua jompo baru pake jilbab, ketika sudah uban baru bangun malam untuk tahajud, ketika sudah bongkok baru pake tongkat ke masjid sih gak istimewa tapi menjadi istimewa ketika usia muda membungkus rambut panjang nan indah dengan jilbab, melindungi lekuk tubuh dari mata mata jalang dengan baju longgar panjang, ketika sibuk berwudhu, mengaji dan meramaikan masjid dengan ibadah ibadah sunah dan wajib,

Menjadi istimewa ketika berkupyah, berjanggut halus, berbaju koko dan wangi datang ke masjid dan beribadah, ketika diamnya dzikir, ketika notebooknya menjadi sumur ilmu, ketika matanya buta dari padangan yang diharamkan atasnya … ah indahnya memiliki yang seperti ini, haih !!

Indahnya menjadi kekasih ALLAH, menjadi pemuda yang mencintai ALLAH melebihi apapun didunia ini, menjadi pribadi yang ridho atas ketentuan ALLAH, memberikan hidup dan mati hanya untuk ALLAH, percaya akan janji ALLAH ketika dia mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti, gak sibuk mengejar jodoh lupa akan takdir bahwa jodoh tak perlu dikejar, kejarlah cinta ALLAH maka ALLAH akan memberikan cinta cinta yang lain

)
)

Sulit banget tuh De, pasti !! ALLAH maha tahu pasti sulit, tapi tak ada yang sulit kalau kita mau, masalahnya mau gak mengelola masa muda kita agar tunduk kepada karakter keagamaan? mau gak takwa? mau gak menaklukan matahari? mau gak meninggalkan cinta cinta dunia yang semu?  mau gak menjadi kekasih ALLAH, kalau jalan ini berliku, licin, dan mendaki itu pasti, namun keinginan yang kuat untuk menjadi kekasih ALLAH akan mengalahkan semuanya bukan? insya ALLAH.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun