Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dispusip DKI Jakarta Rangkul Komunitas untuk Gairahkan Literasi Bangsa

22 Juni 2023   09:33 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:36 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan literasi melibatkan komunitas. Foto: Isson Khairul


Jakarta sudah dinobatkan UNESCO menjadi Kota Literasi Dunia. Setelah pandemi Covid-19 mereda, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, langsung tancap gas. "Manfaatkanlah semaksimal mungkin aula PDS HB Jassin ini untuk kegiatan literasi," ujar Firmansyah, Kepala Dispusip DKI Jakarta.

Peduli Sastra, Peduli Literasi

Pada Selasa, 20 Juni 2023 lalu, Firmansyah langsung membaur dengan para pegiat literasi di aula Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. Di lantai 4 Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat itu, ia menunjukkan dukungan penuh terhadap aktivitas literasi.

Selasa itu di sana ada Diskusi Sastra Pemberontakan Mantra dan Religiusitas untuk menyambut 82 Tahun Sutardji Calzoum Bachri. Diskusi itu menampilkan Maman S. Mahayana, kritikus sastra, yang menjadi tenaga pengajar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI).

Selain Maman, juga ada Ahmadun Yosi Herfanda, kritikus sastra yang sekaligus penyair dan jurnalis senior. Sebelum Maman S. Mahayana dan Ahmadun Yosi Herfanda membahas karya-karya Sutardji, Firmansyah dengan tangkas membaca 3 puisi karya Sutardji sekaligus.

Ia membacakan Tapi, Kalian, dan Luka dari kumpulan puisi O Amuk Kapak karya Sutardji. Artikulasi Firmansyah lantang. Penghayatan serta ekspresi-nya pun keren. Tepuk tangan meriah menggema di aula PDS itu. Termasuk tepuk tangan dari Sutardji Calzoum Bachri yang hadir di sana.

Juga, dari tokoh-tokoh literasi kenamaan, antara lain, Doktor Sunu Wasono, Jose Rizal Manua, dan Slamet Widodo. "Saya berharap, aktivitas literasi berupa diskusi sastra ini, mampu menumbuhkembangkan generasi yang peka terhadap sastra," lanjut Kepala Dispusip Firmansyah.

Diskusi itu adalah rangkaian peringatan menjelang 82 Tahun Sutardji Calzoum Bachri, yang dihelat Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, serta Taman Inspirasi Sastra Indonesia.

Kepedulian Kepala Dispusip Firmansyah terhadap aktivitas literasi, tak hanya sampai di situ. Dari ruang diskusi sastra, ia menyambangi peserta lomba baca puisi karya Sutardji, yang digelar di pelataran Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta, diikuti oleh lebih dari 50 peserta dari berbagai wilayah tanah air. Semua peserta membacakan karya-karya Sutardji.

Baik di ruang Diskusi Sastra, maupun di acara Lomba Puisi, Kepala Dispusip Firmansyah senantiasa didampingi oleh Kepala Unit Pelaksana Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Diki Lukman Hakim. "Gerakan literasi harus kita bangun bersama, melibatkan banyak pihak, karena semua ini kan tanggung jawab kita bersama," tutur Diki Lukman Hakim.      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun