Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lebih Erat dengan Konsumen, untuk Lawan Hoax

6 November 2018   21:12 Diperbarui: 6 November 2018   21:22 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dipukul rata, itu artinya Pertamina men-cuit 3.861 per tahun, 322 per bulan, dan 11 cuitan per hari. Untuk korporasi sebesar Pertamina,  yang tahun 2016 memiliki aset sebesar US$ 45,52 miliar, itu relatif belum memadai. Belum mencerminkan gerakan yang masif, dalam mengelola media sosial, sebagai bagian dari upaya untuk mempererat relasi dengan konsumen secara digital.

Maka, tidak mengherankan, jika hingga kini, follower @pertamina di Twitter, baru 107.926. Relatif minim, untuk ukuran Pertamina. Hal serupa juga tercermin di akun @pertamina di Facebook, yang di-like 442.831 kali, serta di-follow 446.104. Padahal, sebagaimana disebutkan di atas, konsumen Pertamina itu berjuta-juta jumlahnya. Sangat terbuka ruang untuk merangkul mereka secara digital.

Interaksi Meredam Hoax 

Nah, dalam kaitannya dengan Hoax, intensitas interaksi di sosial media, adalah salah satu jalan untuk meredam Hoax. Melalui sosial media, Pertamina mestinya bisa leluasa membangun serta mengembangkan hubungan dengan konsumen, dengan publik luas. Berbagai aktivitas bisa di-create, melalui sosial media. Dengan begitu, secara natural, akan tumbuh saling pengertian.

Dari pencermatan saya, interaksi offline Pertamina dengan publik, sebenarnya relatif intens. Misalnya, untuk memeriahkan Hari Pelanggan Nasional pada Selasa (04/09/2018) lalu, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, memberi bahan bakar gratis untuk para pelanggan yang beruntung. Sayangnya, hubungan dengan konsumen berakhir, begitu interaksi offline selesai. 

Karena itulah, saya melihat, Program Berkah Energi Pertamina yang kini sedang berlangsung, adalah momentum strategis bagi Pertamina untuk membangun hubungan yang lebih intens dengan konsumen, dengan memanfaatkan sosial media. Apalagi, program tersebut  dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia, selama satu tahun penuh.

Berkah Energi Pertamina 

Program Berkah Energi Pertamina itu, digulirkan pada Kamis (09/08/2018) hingga Rabu (31/07/2019), agar lebih banyak konsumen yang bisa terlibat. Untuk mengikuti program ini, konsumen difasilitasi dengan aplikasi MyPertamina, yang berbasis digital. Selengkapnya, bisa dilihat di berkahenergi.mypertamina.id.

Program ini  akan diundi dalam 3 tahapan, yakni pada Desember 2018, April 2019, dan Agustus 2019. Hadiahnya sangat menggiurkan. Antara lain, 61 Pasang Paket Umrah, satu Mobil Mercy C300 Cabriolet, enam Harley Davidson Softail, 16 Mobil Toyota Innova Diesel, dan 61 Motor Yamaha Nmax ABS. Rentetan hadiah tersebut, pastilah menjadi daya pikat yang kuat.

Dengan demikian, akan sangat banyak data konsumen dan calon konsumen, yang akan terhimpun di database MyPertamina. Menurut saya, inilah momentum yang tepat bagi Pertamina untuk mengelola konsumen melalui sosial media. Berbagai aktivitas untuk meningkatkan loyalitas konsumen, bisa di-create di platform digital tersebut. Lebih interaktif dan kekinian, tentunya.

Berbagi Berkolaborasi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun