Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Swasta Dominasi Proyek Listrik 35.000 Megawatt, Jatah PLN Hanya 5.000 MW

31 Juli 2015   15:23 Diperbarui: 7 Januari 2016   18:33 4297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah pertunjukan kolaborasi yang sudah tertata rapi. Di BUMN, ada mereka yang ditunjuk Presiden yang terafiliasi dengan partai pendukung ataupun kelompok relawan pendukung Jokowi-Jusuf Kalla. Selain itu, ada kalangan swasta yang siap menyambut proyek, yang notabene berkorelasi dengan lingkar dalam Istana. Secara formal, diplomasi untuk meraih mitra bisnis, dilakukan dengan gencar. Akan seperti apa nasib perusahaan negara di negerinya sendiri? Selamat datang untuk swastanisasi listrik, selamat berkolaborasi.

Jakarta, 31 Juli 2015

---------------------------

Indonesia memiliki cadangan panas bumi 28 gigawatt, tapi baru memanfaatkannya sekitar 4 persen. Filipina memiliki cadangan panas bumi hanya 6 gigawatt, tapi sudah dikembangkan 33 persen:

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/geothermal-sumber-energi-ramah-lingkungan-untuk-memikat-para-investor_55999961949373a80ca54327

Kita harus memperbaiki manajemen energi nasional, dengan roadmap jangka panjang. Karena, kondisi energi negeri ini sudah dalam posisi sungguh mencemaskan:

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/sudirman-said-fokus-ke-energi-baru-dan-energi-terbarukan_55485ef4547b616c15252427

----------------------------

[1] Dahlan Iskan, mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara, 23 Desember 2009 hingga 19 Oktober 2011, ditetapkan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sebagai tersangka kasus korupsi proyek pembangunan 21 gardu induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, senilai Rp 1,06 triliun. Proyek itu dimulai tahun 2011. Dahlan ditetapkan sebagai tersangka setelah dua kali diperiksa sebagai saksi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada Kamis dan Jumat (4-5/6/2015). Badan Reserse Kriminal Polri pada Kamis (23/7/2015) menetapkan Nur Pamudji, mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara periode 2011-2014, sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan bahan bakar minyak high speed diesel atau solar industri pada PT PLN tahun 2010. Polri menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka, setelah melakukan gelar perkara. Saat kasus ini terjadi, Nur Pamudji menjabat sebagai Direktur Energi Primer PT PLN.

[2] Listrik dibutuhkan masyarakat sekaligus menjadi magnet investasi di Tanah Air. Pemerintah mengakui perlu upaya dan kerja keras untuk mencapai target pembangunan proyek ketenagalistrikan 35.000 megawatt. Hal itu dikemukakan Presiden Joko Widodo dan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Sofyan Basir, ketika memberikan pengarahan kepada manajemen PT PLN di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada Selasa (7/4/2015).

[3] Forum bisnis Indonesia-Inggris tersebut dihadiri pelaku bisnis lokal maupun pengusaha Inggris. Hadir pula Perdana Menteri Inggris, David Cameron. Perusahaan publik terbesar di Indonesia, yakni Astra, mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan Inggris. Sejak 1949, Indonesia dan Inggris menjalin kerjasama lintas sektor. Nilai perdagangan Indonesia-Inggris merupakan keempat terbesar di antara negara-negara Uni Eropa selama tiga tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun