Mohon tunggu...
Isra Yuwana Tiyartama
Isra Yuwana Tiyartama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Membahas apapun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Setiap Hari Jumat Saya Membohongi Masjid

25 Juni 2022   10:03 Diperbarui: 25 Juni 2022   10:31 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman dahulu alat atau media untuk berinfak adalah emas dan perak, sedangkan pada zaman sekarang berupa uang kertas. Tentu hal ini menyebabkan perbedaan secara fundamental pada kegiatan berinfak. Infak yang tadinya adalah menyerahkan harta riil/aset nyata berupa emas maupun perak berubah menjadi infak adalah kegiatan yang menyerahkan benda tanpa nilai (uang kertas).

Hal ini bisa dibuktikan melalui sejarah evolusi uang. Dimulai dari uang barang, uang komoditas, uang logam, uang kertas, uang fiat dan uang elektronik. Pada tahap uang fiat, nilai uang tidak dikaitkan dengan logam emas maupun perak, melainkan hanya mengandalkan kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah.

Nilai yang terdapat pada uang fiat bisa dibilang palsu karena memaksakan suatu benda yang tidak berharga menjadi berharga. Atas dasar inilah penulis menyatakan bahwa "Setiap berinfak berarti membohongi masjid". Arti membohongi masjid itu apabila kita berinfak menggunakan uang fiat. Infak menggunakan nilai palsu adalah tindakan yang melanggar fitrah aturan agama. Ini sama halnya kita berinfak menggunakan kertas HVS biasa. Secara fisik memang kita sedang berinfak, tapi secara makna sudah melenceng jauh. Seharusnya hal-hal semacam ini menjadi atensi bagi umat islam dan kembali ke fitrah.

Solusi atas permasalahan ini adalah untuk kembali menggunakan uang fitrah yakni emas dan perak. Selain itu. penulis juga mengajak kembali untuk memahami tentang uang kertas yang sudah kita pakai selama puluhan tahun ini dan membandingkannya dengan uang emas dan perak. Sehingga dalam proses membandingkan tersebut kita semua menemukan dasar ilmunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun