Mohon tunggu...
isnainiakmalmarfuah
isnainiakmalmarfuah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa ilmu komunikasi yang memiliki ketertarikan terhadap dunia jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Merkuri, Mengapa Masih Digunakan Dalam Produk Kecantikan?

12 Oktober 2025   14:34 Diperbarui: 12 Oktober 2025   14:34 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Produk kecantikan yang beredar di pasaran saat ini masih terdapat beberapa yang mengandung zat berbahaya merkuri. Produk-produk tersebut tentunya tidak memiliki izin edar dari BPOM dan tidak mencantumkan informasi produk secara jelas.

Merkuri memiliki pengertian sebagai unsur kimia yang berwujud logam cair dan berwarna perak. Zat ini merupakan hasil alami dari bumi dan biasanya digunakan untuk industri pertambangan, alat kesehatan (seperti termometer), hingga bahan kimia. 

Penggunaan merkuri pada produk kecantikan bukanlah hal yang baru terjadi. Melalui beberapa catatan menunjukkan bahwa merkuri sudah digunakan sejak akhir abad ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Pada masa itu, banyak wanita menggunakan krim pemutih wajah yang mengandung merkuri.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, berbagai badan kesehatan di dunia sudah menetapkan bahwa merkuri menjadi bahan yang dilarang dalam produk kosmetik. Banyak gangguan kesehatan yang akan timbul jika seseorang menggunakan merkuri secara rutin. Bahaya merkuri pada produk kecantikan bisa muncul dalam jangka pendek dan jangka panjang. Bahaya tersebut seperti iritasi kulit, peradangan, kulit menjadi sensitif dan yang paling parah dapat membuat keracunan kronis. 

Lalu mengapa sampai sekarang merkuri masih digunakan pada produk kecantikan?

Meski sudah dilarang, kenyataannya masih banyak produk ilegal yang menggunakan merkuri hingga sekarang. Hal ini tetap terjadi karena:

  1. Permintaan pasar yang tinggi. Banyak konsumen masih menginginkan hasil instan berupa kulit putih cepat tanpa mempertimbangkan efek samping jangka panjang.

  2. Kurangnya kesadaran masyarakat. Sebagian pengguna belum memahami bahaya merkuri dan tidak mengecek izin edar BPOM sebelum membeli produk.

  3. Produsen nakal dan harga murah. Beberapa produsen memilih menggunakan merkuri karena biayanya murah dan efeknya langsung terlihat, sehingga menarik pembeli.

  4. Distribusi online yang sulit diawasi. Produk berbahaya kini mudah beredar lewat e-commerce atau media sosial, sehingga pengawasan menjadi lebih menantang.

Zat merkuri biasanya digunakan pada produk kecantikan seperti produk pemutih kulit, penghilang bintik hitam, dan krim anti penuaan. Sebagai konsumen kita seharusnya lebih peduli dengan informasi dan kandungan yang terdapat pada produk kecantikan. Jangan sampai tergiur dengan hasil instan dan harga murah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun