Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... penggemar kopi | pemburu buku bekas

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Ibu Berjualan, Anak Asah Kemampuan; Cara Asyik Pocadi Hidupkan Literasi di Surabaya

24 September 2025   10:38 Diperbarui: 25 September 2025   10:49 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung mencari bahan bacaan di Pocadi Siola. (Dok. pri)

Selain Alsa, saat Cak Kaji mampir di Pocadi, kami disambut hangat oleh Bu Atika dan Pak Wibowo dari Dinas Perpustakaan Kota Surabaya.

Perbincangan mengalir santai, leluasa, dan sesekali diselingi tawa karena kami punya minat dan perhatian yang sama, yakni menghidupkan literasi untuk kemajuan anak negeri. 

Rasanya kami bukan seperti sedang berkunjung sebagai tamu, melainkan pulang ke rumah dan mengobrol dengan teman lama untuk melepas rindu. 

Sore hari itu MPP tak terlalu ramai sebab di tengah rutinitas hari kerja. Berbeda dengan Sabtu yang biasanya ramai pengunjung.

Sepintas, layanan Pocadi mungkin terlihat sederhana: baca di tempat, akses e-book lewat komputer dan tablet, serta suasana yang mendukung kegiatan belajar. 

Namun, kesederhanaan ini merupakan fasilitas publik yang punya makna mendalam dan manfaat jangka panjang. Pocadi yang kini telah mencapai 500 titik di seluruh Indonesia bisa dilihat sebagai cara asyik untuk mendekatkan literasi kepada masyarakat. 

Pocadi di MPP Siola adalah salah satu contoh nyata bagaimana menggeliatkan gairah membaca bisa begitu mudah, tinggal publik yang memanfaatkannya.

Saat baterai ponsel habis dan kita bete sendirian, lebih baik melipir ke sudut baca sembari menunggu antrean sebab tak mungkin meninggalkan Siola demi menuju perpustakaan.

Sudut baca, ruang belajar

Ini bisa jadi pengalaman yang unik, bukti bahwa literasi bisa hidup berdampingan dengan hajat hidup orang banyak. Faktanya, keduanya saling membutuhkan dan sama-sama penting. 

"Ada juga mahasiswa yang magang atau mengerjakaan tugas akhir di sini," Alsa menambahkan, sebagai bukti lain bahwa Pocadi menghadirkan manfaat bagi banyak pihak. Bukan hanya bagi Erlangga yang ibunya berjualan di kantin, tapi juga anak-anak yang ingin mengisi waktu luang.

Pengunjung mencari bahan bacaan di Pocadi Siola. (Dok. pri)
Pengunjung mencari bahan bacaan di Pocadi Siola. (Dok. pri)
Sore itu tampak sejumlah anak muda bercakap tentang buku, juga ada remaja lain yang asyik membaca buku cetak. Tentu selain Erlangga dan bocil lain yang tengah menhgadapi layar monitor. Pengunjung lain, seorang gadis muda, juga tampak mencari-cari buku di deretan rak, dengan bantuan mahasiswa magang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun