Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - editor lepas dan bloger penuh waktu

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Olahraga Apa Saja Asal Tidak Tidur Selepas Subuh

29 Maret 2024   21:59 Diperbarui: 30 Maret 2024   04:26 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan jadikan puasa alasan untuk absen berolahraga. (Dokumentasi pribadi)

Aktivitas yang mungkin terlupakan atau terabaikan selama berpuasa Ramadan adalah olahraga. Patut dimaklumi sebab puasa membuat badan cenderung lemah karena asupan makan hanya kita dapatkan saat berbuka dan bersantap sahur. Sementara olahraga biasanya dilakukan pada pagi hari. Kalau dipaksakan, bisa-bisa kita kehausan dan puasa berpotensi terganggu.

Namun, ada satu hal yang saya yakin dialami banyak orang selama berpuasa. Apa lagi kalau bukan godaan untuk tidur lagi selepas menunaikan shalat Subuh. Saya sendiri biasanya bangun jam 3 pagi, lalu bersiap sahur menjelang imsak. Kadang diselingi shalat malam dan membangunkan anak-anak agar cepat makan.

Begitu sudah makan, entah mengapa rasa kantuk mendera sangat kuat. Susah ditahan bahkan sekadar diajak shalat berjemaah Subuh di masjid. "Nanti habis shalat, lanjut tidur ah...udah ga kuat nih mata melek!" gumam saya sering kali sesaat meluncur ke masjid. Apalagi kalau hawa di luar sedang dingin atau hujan rintik, aduhai suasana sangat kondusif untuk mager dan molor.

Bergerak biar enggak tidur

Namun, melihat begitu banyak informasi tentang bahaya tidur setelah sahur, saya mencoba menyiasati dengan berbagai aktivitas fisik. Mulai dari mencuci baju, menulis di laptop, baca Quran, hingga olahraga pagi di alun-alun kota. Intinya adalah melakukan gerakan demi mengenyahkan godaan rebahan di kasur yang bisa berujung tidur.

Namanya manusia, saya tak selalu berhasil. Sesekali kantuk tak bisa ditahan dan badan lunglai di atas kasur. Ya sudah, les les mendadak mata lelap dan baru terbangun sejam kemudian. Itu ketika gagal berolahraga.

Saya berpendapat bahwa gerakan fisik apa pun tak masalah selama itu bisa menekan kantuk atau mengusir godaan tidur pagi. Pada pagi hari saya biasanya mengajak bocah-bocah untuk meluncur ke alun-alun kota. Mencoba apa saja di sana, dari jalan kaki hingga main ayunan atau jungkat-jungkit.


Selain bisa membangun bonding, aktivitas pagi ini lumayan ampuh untuk mengusir kantuk. Kami bercakap dan bercanda seperlunya. Nanti ketika matahari sudah tinggi, biasanya pukul 7.30 kami beranjak pulang. Kalau masih ada godaan tidur ya tak apa dituruti. Yang penting tidak langsung tidur selepas Subuh. 

Setidaknya ada jeda berupa aktivitas fisik untuk membakar energi dari makanan sahur tadi. Bahkan kami pernah bermain badminton pada pagi hari yang bisa diduga: memang sangat melelahkan. Ini semua biasanya menjawab keinginan bocah tentang permainan tertentu. Di rumah bisa dilanjut baca buku atau bercocok tanam di pot, dan bisa pula main catur.

Lalu pada malam hari sebisa mungkin kami ikut shalat berjemaah tarawih berjemaah di masjid. Biar tidak monoton, kami gilir ke sejumlah masjid yang berbeda. Selain beda rakaat, beda pula suasananya. Jadi, selain sehat karena badan bergerak dalam rangkaian shalat, pikiran pun segar dengan suasana baru.

Itulah jenis olahraga yang kami lakukan selama berpuasa. Bagaimana dengan sobat pembaca?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun