Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - editor lepas dan bloger penuh waktu

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Empat Golongan Dirindukan Surga, Semoga Kita Salah Satunya!

28 April 2021   15:46 Diperbarui: 28 April 2021   15:54 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca, mempelajari, dan mengamalkan isi Al-Qur'an adalah sebuah anjuran. (Foto: dok. pri)

Dunia modern yang serbadigital lebih mengerikan lagi. Perangkat teknologi kini mewakili 'lisan' menjadi tulisan yang tak jarang brutal dan tanpa ampun. Jika tak sepaham atau sepakat dalam sebuah hal, kata-kata pedas dan caci maki mudah sekali dilontarkan. Bila tak ideal dalam urusan pilihan, perseteruan dan bahkan kekerasan bisa dimunculkan gara-gara lisan yang tidak dijaga. 

Dengan pemahaman itu, menjaga lisan memang luar biasa berat makanya layak diganjar surga--bahkan surga sendiri yang merindukan penghuninya, bukan sebaliknya. Dalam sebuah ayat di Al-Qur'an disebutkan bahwa perkataan yang baik jauh lebih baik daripada sedekah tapi menyakiti. Ini banyak loh kasus dalam kehidupan nyata, memberi tapi menyakiti. Kita mesti waspada, lebih-lebih selama Ramadan di mana omongan menyakitkan dan kedustaan bisa menggerogoti pahala puasa.

3 | Pemberi makan orang kelaparan

Golongan berikutnya sudah jelas tanpa tedeng aling-aling. Kami pernah kelaparan dan sulit mendapat bantuan, maka saat kami mampu memberi tak akan kami sia-siakan. Apalagi selama bulan Ramadan ketika semua kebaikan pahalanya dilipatgandakan. Sekadar memberi makanan untuk berbuka pun bisa mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa.

Saya pernah menulis bahwa memberi makan pada orang lapar juga bisa menjadi alat kontrol sosial. Betapa kelaparan itu berpotensi menggerakkan orang untuk berbuat kejahatan. Cak Nun pernah bercerita betapa tak bisa diaturnya anak-anak yang berebut uang honornya sehabis manggung baca puisi di TIM. Karena laparlah orang jadi tak bisa dikendalikan. Maka bantulah mereka yang lapar, jangan sampai kita kenyang sendirian sementara mereka menggelepar.

Pernah tidak mendegar kontradiksi ini? Dua tetangga yang suatu malam mengalami sakit perut: yang satu karena kekenyangan, dan yang lain akibat kelaparan. Adalah tragis jika ada yang merintih kelaparan di suatu wilayah yang sama sementara penduduk lain kekenyangan sampai dilanda kesakitan. 

Sebungkus nasi sangat menghemat pengeluaran. (Foto: dok. pri) 
Sebungkus nasi sangat menghemat pengeluaran. (Foto: dok. pri) 

Belum lagi kalau kita baca data dari FAO yang menyebutkan bahwa ada 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun. Berangkat dari hadis, dan berkaca pada data FAO, kita harus lebih bijak untuk mengonsumsi makanan. Alih-alih berhamburan dan terbuang, sisihkanlah untuk mereka yang membutuhkan--mereka yang kesulitan bahkan sekadar untuk makan. Inilah sebabnya saya masih bergiat aktif di Nasi Bungkus Community (NBC) sampai saat ini sebagai ikhtiar untuk membantu orang-orang kelaparan.  

4 | Orang yang berpuasa di bulan Ramadan

Golongan keempat yang dirindukan surga adalah mereka yang menjalankan puasa di bulan Ramadan. Bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tapi yang menjiwai puasanya dengan nilai-nilai positif dan produktif bagi dia dan masyarakat sekitarnya. Dan tanpa disadari, orang yang berpuasa ternyata harus mencakup tiga karakter golongan sebelumnya.  

Orang yang puasanya benar akan terdorong untuk terus mendaras Al-Qur'an dengan diikuti pengamalan yang konsisten dan konsekuen. Dia sadar bahwa membaca ayat-ayat Quran bukan hanya mendatangkan ketenangan jiwa, tapi juga menjanjikan syafaat di akhirat kelak. Dia paham betul bahwa membaca Al-Qur'an menuntut refleksi dan aplikasi secara nyata, bukan ketepatan huruf dan keindahan suara belaka.

Orang yang berpuasa di bulan Ramadan juga dituntut mampu menjaga lisan, selalu yakin bahwa setiap diksi dan letupan emosi punya pengaruh kuat terhadap catatan amalnya. Berkata yang baik, atau diam, itulah pedomannya sebagaimana anjuran dalam sebuah hadis Nabi. Dia tak mudah marah, dan terus berusaha mengendalikan diri, bahkan ketika Ramadan usai.

"Jauhilah neraka walau dengan sebutir kurma," pesan Nabi yang luar biasa. (Foto: dok. pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun