Mohon tunggu...
Isnaeni Nuradillah
Isnaeni Nuradillah Mohon Tunggu... Lainnya - -

Ada hidup ada mati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Olahan Telur Asin Guna Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Desa Prapagan

13 Juni 2022   22:25 Diperbarui: 13 Juni 2022   23:10 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

UMKM merupakan kegiatan atau usaha produktif yang dilakukan oleh seorang individu ataupun badan usaha kecil. Dalam menjalani usaha UMKM ini seringkali seseorang terjebak dalam situasi atau permasalahan. Seperti pada usaha UMKM yang akan kami paparkan yaitu dalam usaha telur asin di Desa Prapagan. Di sini terdapat empat permasalahan yang dimunculkan setelah kami melakukan penelitian kepada salah seorang produsen telur asin, yaitu :

(1) Dalam proses produksinya, seringkali ditemukan kecacatan hasil yang membuat produsen mengalami kerugian

(2) Belum terdapat label nama pada kemasan untuk menarik komsumen

(3) Tahap pengenalan ke masyarakat kurang

(4) Kurangnya pengembangan produk telur asin. 

Adapun solusi yang dapat kami berikan yaitu :

(1) Dalam hal kecacatan telur asin. Kecacatan telur asin seringkali terjadi pada kadar keasinan dan keretakan cangkang telur. Untuk menghindari terjadinya kecacatan dalam hasil olahan telur asin sebaiknya diperlukan strategi pemisahan telur besar dan telur kecil agar kadar keasinannya sesuai, dan diperlukan strategi pemilahan telur yang kiranya agak retak dipisahkan agar dalam proses produksi telur hasilnya tidak buruk. Meningkatkan dan menjaga kualitas suatu produk memang membutuhkan suatu usaha yang besar agar produk kita dapat benar-benar layak untuk didistribusikan dan dikonsumsi. Terlebih lagi ini merupakan pelaku usaha awal, butuh keterampilan yang lebih dan selalu belajar dari kesalahan-kesalahan atau permasalahan yang diperbuat di awal, sehingga dalam percobaan selanjutnya tidak lagi terjadi kesalahan yang sama.

(2) Dalam hal penggunaan label pada kemasan telur asin. Label merupakan bagian penting dalam branding produk. Setelah mengetahui kualitas dari produk yang semakin baik nantinya perlu adanya label pada produk agar produk yang kita produksi lebih dapat dikenal oleh masyarakat lua, mengapa? Karena dengan adanya label produk pada kemasan tentu akan dapat menentukan kelas produk tersebut dan memudahkan orang lain tahu siapa pembuat produk tersebut. Dengan begitu, dengan kualitas produk yang baik dan dengan label produk yang menarik maka dapat dipastikan hal tersebut dapat mendorong minat beli yang tinggi di masyarakat.

(3) Memperkenalkan desain label kemasan dengan menggunakan teknik digital. Untuk menarik minat konsumen, produk olahan telur asin dikenalkan/pasarkan dengan berbagai konsep baik dari segi pengemasan dan label serta poster yang menarik. selain itu, melalui produk dapat dipasarkan melalui media sosial seperti IG, shoppe, dll. Namun pengenalan peoduk telur asin ini belum pada tahap pengenalan dengan teknologi. Hal ini mungkin terjadi karena usaha tersebut baru permulaan sehingga perlu adanya tahap-tahap yang nantinya dapat menuntun wirausaha ini berkembang dan di kenal banyak orang. Dalam pengenalannya kepada masyarakat ini, produsen baru dapat memperkenalkan hasil produksinya ke tempat warung-warung atau toko-toko terdekatdengan cara konvensional yaitu dari mulut ke mulut dan belum di gunakan alat teknologi modern dalam memperkenalkannya. Padahal jika di bayangkan, dengan kita memperkenalkan hasil produksi kita ke social media misalnya Instagram, itu akan lebih mempermudah dan memperlancar system pemasaran produk, atau dapat pula dengan menggunakan facebook.

(4) pengembangan produk olahan telur asin dapat berupa kerupuk telur asin, sambal orak arik telur asin, dan saus telur asin. Kegiatan ini dilakukan untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di desa dengan melakukan peningkatan mutu dan kualitas dalam pengolahan dan pemasaran. Dalam hal ini, produsen telur asin di daerah tersebut belum dapat melakukan pengembangan pada produk telur asinnya, sehingga kurang berfariasi dan hal ini mungkin saja dapat menimbulkan kebosanan pada konsumen. Sebaiknya perlu adanya pembaruan atau penambahan varian baru dalam pengolahan telor asin, sehingga usaha ini tidak hanya memiliki butir telor asin tetapi juga beragam menu atau varian telor asin dapat di  coba untuk diproduksi, ini dapat memikat lebih banyak pembeli.

Oleh : 

1. Isnaeni Nur Adillah 

2. Apriliana Widiastuti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun