Anak Kami yang sedang belajar di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ingin mencoba transportasi kereta api dari Bandung ke Cianjur. Biasanya Ia selalu menggunakan jasa travel dari Bandung langsung ke Cipanas. Sebagai orang tua, Kami selalu mendorong anak kami untuk mencoba berbagai moda transportasi. Tujuannya agar Ia dapat merasakan bagaimana bersosialisasi dengan berbagai orang dan menemukan banyak pengalaman.
Pernah Ia mencoba ke UPI beserta pamannya untuk mencari tempat kosan, kemudian pernah juga ia naik bus dari leuwi panjang ke Cianjur. Ketika naik bus yang ke Sukabumi, Ia bertemu dengan penumpang lain yang hendak pulang ke Sukabumi, karena busnya tujuan Sukabumi. Dan Ia banyak menceritakan pengalamannya selama di perjalanan beserta ongkos-ongkosnya, sehingga Ia bisa membandingkan keuntungan dan kerugian menggunakan berbagai moda transportasi.
Sebelum kuliah, Ia pernah ikut Uwanya mengantar misannya untuk wisuda DI UIN Bandung menggunakan kereta api dari Cianjur ke Bandung dan sebaliknya. Tentunya biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan dengan moda tranportasi lainnya. Hanya saja perjalanan dari Cianjur ke Bandung dengan naik kereta api harus terputus di Cipatat, kemudian dilanjutkan naik angkot ke Padalarang dan naik kereta api lagi dari stasiun Padalarang  ke Kota Bandung.Â
Beberapa hari yang lalu, Ia meminta izin untuk pulang dengan naik kereta api ke Cianjur beserta temannya yang juga satu daerah. Dan Kami mengizinkannya untuk pulang di hari Jumat, dan pulang kembali di hari Minggu. Â Ketika sampai di stasiun Padalarang, anak Saya merasa dompetnya ketinggalan di stasiun Bandung setelah mengambil uang di ATM.Â
Di dalam dompet terdapat kartu-kartu seperti KTP, ATM dan juga uang cash. Untunglah ada temannya yang meminjamkannya uang. Kemudian anak Saya melaporkan kehilangan dompet ini ke petugas keamanan di stasiun, Petugas keamanan ini kemudian menghubungi rekannya di stasiun Bandung. Ternyata petugas keamanan di Bandung menemukan dompet mengamankannya. Setelah di cek ternyata memang itu dompet anak saya, dan dompet akan diambil anak Saya hari Minggu ketika pulangnya. Tentunya diambil di stasiun Bandung.
Akhirnya anak Saya merasa tenang lagi walaupun dompet itu akan diambilnya hari ketika pulang. Saya jadi ingat ketika menonton di youtube tentang petugas kereta api di Jepang yang menyimpan barang-barang penumpang yang ketinggalan. Barang-barang itu dipajangkan dan dapat diambil lagi oleh penumpang. Barang-barang itu diantaranya payung yang biasanya kalau hilang ya sudahlah tidak akan kita peroleh lagi.
Ketika anak Saya pulang lagi ke Bandung, Ia kami wa lagi untuk menanyakan apakah dompet yang hilang bisa didapat lagi, dan Ia menjawab bisa Ia peroleh lagi. Terima kasih Saya kepada petugas kereta api stasiun Bandung dan Padalarang sehingga dompet anak saya bisa ditemukan kembali. Karena bila hilang kartu-kartu dalam dompet akan menyebabkan terbuangnya biaya dan tenaga serta waktu untuk membuatnya kembali.
Beberapa minggu kemudian, Ia kembali menggunakan moda transportasi kereta api untuk pulang ke rumah. Alasannya adalah harga lebih murah dan pengalaman di perjalanan lebih banyak. Dari kampus UPI cukup menggunakan angkot ke stasiun Bandung, kemudian naik kereta api menuju stasiun Padalarang. Dari Stasiun padalarang naik angkot ke stasiun Cipatat untuk naik kereta api ke stasiun Cianjur. Dari stasiun Cianjur naik angkot ke By pass untuk dilanjut naik angkot ke Cipanas dan kemudian naik angkot ke rumah.
Selain itu alasan tidak naik travel adalah Ia kadang mabuk kendaraan, dan suasana kalau naik travel adalah lebih individual. Tapi memang ada kelebihan dan kekurangan tiap moda transportasi. Dengan adanya pengalaman berbagai moda transportasi bisa mendapatkan banyak alternatif berkendara sesuai kebutuhan.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI