Kegiatan siskamling di kampungku ada apabila ada perintah dari Kepala Desa ke Pak RT kemudian dilaksanakan oleh Pak RT dengan cara membuat Jadwal Ronda dan disosialisasikan ke warga. Perintah ronda ini biasanya apabila keadaan lingkungan sedang tidak baik-baik saja. Misalnya banyak terjadi kasus pencurian di tetangga desa/kampung atau adanya gangguan keamanan lainnya.
Pertama kali ikut ronda di kampungku memang penuh keraguan apakah akan ada tetangga/teman yang datang. Biasanya Pak RT atau anggota ronda yang lain akan menjemput untuk bergabung. Kemudian berkumpul di pos ronda dan berkeliling mengitari ke-RT an dan membunyikan tiang-tiang listrik sebagai peringatan agar tidak terlalu lelap tidur.
Selama mengisi waktu berlalu, kegiatan ini diselingi dengan mengobrol dan menceritakan pengalaman masing-masing. Saling mengenal satu sama lain. Walaupun rumah yang meronda berdekatan tidak menjamin Kami saling mengenal. Kegiatan yang berbeda dan jadwal yang berbeda membuat antar tetangga sangat jarang bertemu. Misalnya Saya yang beraktifitas tiap pagi sampai sore akan sangat jarang bertemu dengan tetangga yang berprofesi pedagang bunga yang bekerja mengirim barang tiap malam hari.
Kegiatan meronda ini memang bermanfaat untuk saling mengenal antar warga, saling memperhatikan lingkungan sekitar. Saling mengetahui siapa yang sakit, meninggal, atau kejadian-kejadian yang terjadi di kampung kami. Maklum Saya jarang keluar rumah, kecuali untuk yang penting-penting saja seperti membeli barang kebutuhan atau memerlukan orang untuk memperbaiki alat-alat rumah tangga yang rusak. Ke mesjid pun hanya sekedar sholat dan tidak banyak berinteraksi mengobrol yang lainnya.
Kegiatan meronda ini diselingi dengan kegitan lainnya seperti membuat masakan liwet. Memang menyenangkan apabila satu grup ronda dengan orang yang dermawan seperti yang pernah Saya alami. Beliau memang warga baru dan dermawan, sehingga beliau siap sedia untuk menyumbang untuk masak nasi liwet bersama. Ditambah ada anggota lainnya yang sebagai pedagang ayam di pasar yang menyumbang daging ayam untuk kegiatan ini. Otomatis kegiatan ronda menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Di tempat yang berbeda, kegiatan meronda diselingi permainan-permainan seperti catur, domino atau kartu remi, sehingga waktu tidak terasa berlalu. Memang kegiatan meronda ini harus menyediakan waktu untuk tetap melek dan siap siaga apabila ada hal-hal yang mencurigakan.
Tak bisa dipungkiri, banyak gosip-gosip di seputar lingkungan yang terungkap. Seperti terjadinya kejadian-kejadian keluarga, pemerintahan desa atau kabar-kabar warga yang di hari biasa susah diakses. Tentunya teman ronda adalah sumber informasi yang utama. Pengalaman-pengalaman atau pengetahuan tiap anggota terungkap dan menjadi media curhat.Â
Sayang sekali media berkumpulnya warga ini tidak bisa dilaksanakan oleh setiap warga. Ada warga yang memilih tidak ikut kegiatan ronda dan hanya memilih membayar iuran saja, bahkan ada warga yang tidak pernah datang sama sekali dengan berbagai alasan. Memang kegiatan ronda memakan waktu istirahat di malam hari sampai pagi, sehingga di pagi harinya rasa kantuk harus diobati oleh tidur kembali.
Kebetula jadwal ronda Saya biasanya tiap malam sabtu dan besoknya saya libur bekerja. Sehingga saya bisa menghabiskan waktu untuk tidur lagi setelah sholat subuh dan bangun agak siang. Mungkin kalau jadwalnya di hari kerja besoknya harus kerja, saya akan pusing diperjalanan atau waktu bekerja.
Kegiatan ronda ini umurnya tidak lama, mungkin sekitar satu atau dua bulan kegiatan ronda ini akan mati sama sekali. Pak RT yang satu grup dengan Saya pun apatis. Beliau menjawab ketika saya tanyakan kenapa kita tidak meronda lagi bahwa yang meronda hanya grup pak RT saja, sedang grup yang lain tidak lagi melaksanakannya. Dan beliaupun menganggap itu kerugian grup kami.
Dengan meronda sebenarnya Saya dan satu grup bisa saling curhat tentang keluarga dan kehidupan pribadi masing-masing. Ada di grup kami yang masih muda, dan Saya sering memberikan motivasi dalam mencari pekerjaan dan saling bertukar informasi. Walaupun tidak bisa dihindari gosip-gosip pun muncul didalam pembicaraan kami.
Walupun ronda tidak berjalan, Pak Rt tetap melaksanakan pemungutan iuran untuk kesejahteraan ke-RTan kami walaupun hanya dua ribu rupiah per KK. Dan laporannya selalu diumumkan di grup kje RTan kami sebagai ajang silaturahmi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI