“Kita ingin mahasiswa FITK tidak sekadar lulus, tapi juga membawa nilai. Nilai itu adalah Qur’an,” kata Wakil Dekan III, yang juga dikenal sebagai sosok yang aktif mengisi pengajian kampus.
Program Khataman FITK juga mendapat apresiasi dari pihak universitas dan lembaga dakwah kampus. Mereka melihat kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan spiritual kampus Islam yang integratif. Dalam waktu dekat, program ini direncanakan akan dikolaborasikan dengan kegiatan Kajian Malam Jumat, Semaan Qur’an Akbar, serta pelatihan metode menghafal cepat.
Dari sisi logistik dan partisipasi, fakultas berkomitmen untuk menyediakan fasilitas yang mendukung—mulai dari ruangan, konsumsi, hingga kitab suci dan mushaf untuk mahasiswa yang membutuhkan. Harapannya, tidak ada alasan lagi bagi siapa pun untuk tidak ikut bergabung.
Melalui Khataman FITK, Fakultas Tarbiyah tidak hanya mengadakan sebuah program, tetapi sedang memulai gerakan Qur’ani kolektif di lingkungan akademik. Program ini hadir bukan sebagai tuntutan administratif, melainkan sebagai wujud kecintaan pada nilai-nilai Al-Qur’an yang menjadi fondasi pendidikan Islam.
Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, langkah kecil seperti membaca dan menghafal Qur’an bersama ini menjadi sumber kekuatan. Ia menguatkan karakter, membentuk jiwa, dan menjadi jalan untuk kembali menghidupkan ruh pendidikan yang berorientasi pada akhirat.
Dan bagi para mahasiswa, program ini bukan hanya menambah hafalan, tapi di zaman modern ini jugadapat menjadi penanda bahwa kampus ini peduli pada ruhani mereka, bukan hanya IPK mereka. Sebab di FITK, ilmu dan iman berjalan seiring, menuju tujuan pendidikan sejati: rahmatan lil alamin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI