Fasilitas penghubung seperti yang dimiliki UIN Suka sangat langka, bahkan di kampus-kampus besar di Indonesia. Mayoritas kampus dengan dua area terpisah biasanya hanya memiliki jembatan layang atau zebra cross. UIN Suka menjadi pelopor kampus keagamaan dengan sistem penghubung arsitektural ganda (atas dan bawah) yang mengintegrasikan fungsi, estetika, dan nilai-nilai inklusivitas.
Dengan keberadaan jembatan dan lorong bawah tanah ini, UIN Sunan Kalijaga tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap keamanan dan kenyamanan mobilitas kampus, tetapi juga menampilkan inovasi arsitektur kampus Islami yang inklusif, indah, dan berkelas dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI