Kendal, sebuah kabupaten di Jawa Tengah, menyimpan harta karun berupa kopi Liberika yang memiliki sejarah panjang dan potensi luar biasa. Lebih dari sekadar tanaman, kopi Liberika di Kendal adalah peninggalan berharga dari era kolonial Belanda, dengan beberapa pohonnya yang kini berusia lebih dari seabad, menjadi saksi bisu perjalanan waktu.
Sejarah Kopi Liberika di Kendal: Warisan Berusia Seabad
Menurut cerita warga di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, yang berhasil dihimpun oleh Slamet Prayoga (Yoga) Â saat melakukan survei dan wawancara, kopi Liberika merupakan warisan zaman Belanda. Sempat tergeser oleh komoditas lain, banyak pohon Liberika yang ditebang dan diganti tanaman lain. Namun, jejak-jejak keberadaannya masih bisa ditemukan sepanjang jalan dari Weleri menuju Desa Sukorejo.
Salah satu petani kopi Liberika di sana, yang kini berusia 50 tahun, adalah cucu dari penanam kopi Liberika generasi awal. Ini berarti pohon-pohon kopi Liberika yang tersisa, yang ditanam oleh kakek atau neneknya, telah berusia lebih dari 100 tahun. Hebatnya, satu pohon tua ini masih mampu menghasilkan hingga 300 kilogram buah per tahun, menurut Ketua Kelompok Tani Pujo Widodo dari Desa Sukorejo.
Penyebaran pohon Liberika di Kendal memang tidak merata, melainkan tersebar di berbagai "spot" dan ditemukan di pekarangan warga. Meskipun begitu, jumlahnya mencapai ratusan pohon yang tersebar di berbagai lokasi.
Karakteristik dan Keunikan Liberika Kendal
Meskipun ukurannya lebih kecil, kualitas rasa Kopi Liberika Kendal tidak kalah bersaing dengan varietas Liberika lainnya. Keunikan ini menunjukkan bahwa ukuran buah tidak selalu berkorelasi langsung dengan profil rasa, menjadikan Liberika Kendal pilihan menarik bagi para penikmat kopi yang mencari pengalaman rasa berbeda dan otentik dari kekayaan kopi Nusantara.
Kebangkitan Liberika Kendal: Dari Luwak Hingga Identitas Daerah
Produksi green bean Liberika di Kendal saat ini terus berjalan dan menunjukkan ketersediaan stok yang cukup. Hal ini menandakan adanya aktivitas pertanian kopi Liberika yang konsisten di wilayah tersebut, menjamin pasokan bahan baku bagi pasar.