Mohon tunggu...
Ismoyo Roys
Ismoyo Roys Mohon Tunggu... -

pemerhati pendidikan yang sangat mencintai keluarga....\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ayo Sekolah

11 Juli 2011   14:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:45 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liburan sekolah telah usai. Beberapa hari sebelum hari pertama masuk sekolah, toko buku dan perlengkapan sekolah ramai dibanjiri orang tua siswa untuk membeli perlengkapan sekolah bagi anak-anaknya, buku dan perlengkapan menulis, tas, sepatu, seragam, dan sebagainya. Begitu juga aku, yang punya anak sekolah, yang tertua naik kelas 3 SD, dan yang kecil masuk TK Kecil. Semua minta dikelikan buku, tas, dan perlengkapn lainnya.

Jujur, aku sangat senang melihat toko yang ramai karena diserbu oleh orang tua siswa. Hampir setiap toko yang menyediakan perlengkapan sekolah penuh sesak, sampai parkir aja susah. Aku melihat betapa bahagianya orang tua menyambut tahun ajaran baru. Mereka berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan sekolah anaknya. Perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya begitu besar. Di situ pula digantungkan harapan bagi masa depan anak-anak mereka.

Setelah pada hari-hari sebelumnya, sebagian orang tua dibuat pusing dan was-was dengan penantian karena menunggu pengumuman anaknya yang mendaftar di sekolah. Alkhamdulillah, akhirnya anak mereka diterima di sekolah paforit (sebagian kecil) dan sebagian lagi terpaksa harus cabut berkas, dan pindah dari sekolah yang satu ke sekolah yang lain agar anaknya dapat diterima di sekolah negeri. Namun, sebgian ada pula yang lari ke sekolah swasta karena tidak dapat diterima di sekolah negeri. sekali lagi Alkhamdulillah, karena anak-anak mereka tetap sekolah, walaupun di swasta dengan iuran SPP yang lebih mahal daripada di sekolah negeri. Tetapi ketika sampai di toko buku/perlengkapan sekolah, kebahagiaan para orang tua sama. Sama-sama bangga karena anak mereka bisa tetap sekolah untuk mengejar cita-cita demi kehidupan yang lebih baik di amsa depan.

Mudah-mudahan, perhatian orang tua terhadap anaknya tidak hanya ditunjukkan pada saat awal taaun ajaran saja. Siswa masih terus membutuhkan perhatian orang tua sepanjang mereka sekolah. Mereka masih butuh ditemani ketika belajar, dinasehati, mungkin juga antar-jemput. Satu hal yang perlu dilakukan orang tua adalah membangun komunikasi yang baik dengan pihak sekolah, terutama guru kelas. Melalui guru kelas orang tua dapat memantau kondisi belajar siswa di sekolah, baik yang bersifat akademik maupun nonakademik. Lebih baik lagi kalau mereka membentuk komite kelas -tidak hanya komite sekolah- karena hal ini menjadi jembatan bagi terjadinya komunikasi yang intens antara guru dan orang tua, dan sesama orang tua siswa. Komite kelas dapat berfungsi untuk menunjang proses PMB. Melalui kegiatan komite kelas, guru dan orang tua dapat saling memberi informasi tentang keadaan siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di rumah, baik yang bersifat akademik maupun nonakademik. Bila ada masalah dengan siswa, komite kelas beserta dengan guru dapat merumuskan cara-cara untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga tugas guru menjadi lebih ringan. Dengan demikian, guru dapat fokus untuk mendidik siswa dan sekaligus lebih termotivasi karena didukung oleh orang tua siswa.

Pagi, tanggal 11 Juli 2011, jam 07.30 lalu lintas sudah mulai padat. Ketika anak-sekolah libur, jalanan seolah lengang. Tetapi pagi ini, ketika hari pertama masuk sekolah, jalanan sudah mulai macet seperti baisanya. Jogja, yang dikenal sebagai kota pelajar juga tidak lepas dari itu. Ketika pagi hari, jalan-jalan sudah dipenuhi oleh anak sekolah, baik yang memakai sepeda motor sendiri, diantar orang tua menggunakan sepeda motor atau mobil, dan tidak ketinggalan yang naik bus kota. Semua menuju ke SEKOLAH.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun