Mohon tunggu...
Alfathan Rahman
Alfathan Rahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, kompasiana kontributor

Full time Blogger Ismimalfathan www.ismimalfathan.wordpress.com, dan www.alfa27.com "Membangun bangsa dengan tulisan"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Abdurrahman bin 'Auf, Kiat Sukses Berbisnis Sang Saudagar

1 Agustus 2020   20:35 Diperbarui: 1 Agustus 2020   20:27 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam haditsnya yang diriwayatkan Sayyidah Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Aku pernah mendengar Rasulullah SAW pernah berkata bahwa Nabi SAW melihat Abdurrahman bin 'Auf masuk surga dalam keadaan merangkak."

Sabda nabi tersebut kembali dikisahkan oleh wanita yang mulia Sayyidah Aisyah RA, sesaat setelah rombongan kafilah dagang milik Abdurrahman bin 'Auf yang terdiri dari 700 ekor kuda terbaik datang ke Kota Madinah.

Abdurrahman bin 'Auf, adalah salah satu sahabat nabi dengan harta kekayaan yang sangat luar biasa. Bahkan harta kekayaannya diyakini telah melampaui tokoh pebisnis sukses di dunia saat ini. Akan tetapi di balik kekayaannya tersebut tidak ada tersirat dalam hati beliau untuk ingkar dan diperbudak oleh harta hasil kerja kerasnya.

Sifat dermawan seakan telah tertanam dalam hati, bersemai dalam jiwa, dan terimplementasikan dalam perbuatan. Bahkan bukan hanya perbuatan, melainkan bertransformasi menjadi sebuah kebiasaan  hingga membudaya dalam kehidupannya. 

Harta yang sangat banyak tidak membuatnya berpaling dari keesaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Kebiasaannya dalam berbagi kepada sesama, meningkatkan kemulian dalam kepribadiannya jauh melampaui hartanya.

Kisah Abdurrahman bin 'Auf sebenarnya adalah sebuah kisah yang tersemat dalam sejarah dan sangat menginspiratif. Sayangnya tidak banyak orang tahu akan hal tersebut dan lebih terinspirasi oleh tokoh-tokoh sukses di era modern dengan berbagai inovasi di bidang start-up, teknologi, serta revolusi industri 4.0.

Padahal kiat-kiat yang diimplementasikan oleh Abdurrahman bin 'Auf dalam mencapai puncak kesukesannya saya kira sangatlah universal. Kisahnya pun jauh lebih heroik dibandingkan dongeng-dongeng serta cerita orang-orang sukses yang difilmkan.

Pada saat itu, Abdurrahman bin 'Auf tiba di Kota Madinah setelah menempuh perjalanan jauh dari Kota Mekkah. Keimanan dalam diri menjadi pondasi terkuat keberaniannya dalam mempertaruhkan kehidupan serta menanggalkan hartanya yang ia tinggalkan di kota asal. Beliau jatuh miskin dan datang ke Kota Madinah hanya bermodalkan seutas kain sebagai pakaian yang melindungi tubuhnya dari teriknya matahari di tengah gurun pasir.

Namun kondisinya yang seketika menjadi fakir tidak semata mematikan jiwa bisnis yang sudah mengakar dalam kepribadiannya. Justru keadaan inilah yang dijadikan sebagai kesempatan untuk meniti kembali peluang yang baru.

Salah seorang saudagar kaya Madinah sempat menawarkan sebagian harta miliknya untuk diberikan kepada beliau. Akan tetapi Abdurrahman bin 'Auf menolaknya dan hanya mengajukan satu pertanyaan yakni, "tunjukkan kepada saya di mana letak pasar." Nah disinilah petualangan nan inspiratif itu pun dimulai..... Hanya selang beberapa bulan saja, Abdurrahman bin 'Auf dapat menjelma menjadi orang terkaya nomor 3 di Madinah. Kok bisa!!....

Nah kali ini saya akan mengajak kalian semua untuk mengetahui apa saja sih kiat-kiat sukses yang diterapkan oleh Abdurrahman bin'Auf hingga meraih kesuksesan yang luar biasa....

1. Melihat pasar yang dituju

Ingat kata-kata Abdurrahman bin 'Auf kepada seorang saudagar kaya nan dermawan yang ingin menawarkan hartanya ke beliau, "tunjukkan di mana letak pasar?" Kata-kata tersebut memproyeksikan sebuah langkah bisnis yang harus kamu lakukan terlebih dahulu yakni Tentukan target pasar.

Abdurrahman bin 'Auf mencoba untuk mempelajari seperti apa profil konsumen yang ada di Kota Madinah atau Yastrib. Sehingga beliau mampu menargetkan konsumen yang dituju dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai geliat bisnisnya.

Nah jika kamu ingin memulai bisnis, sebagai langkah awal kamu wajib untuk menargetkan pasar yang akan dituju. Sehingga kamu bisa terfokus terhadap pengembangan objek bisnis untuk menyasar si subjek pasar.

2. Berbisnis tanpa modal

Dalam suatu kisah, Abdurrahaman bin 'Auf memulai bisnisnya tanpa modal sedikitpun. Ya tentu hal tersebut sangat relate dengan kondisinya yang jatuh miskin dan harus berhijrah ke Madinah atau Yastrib. Nah setelah melakukan riset dan menentukan target pasar, beliau mendapatkan kesimpulan bahwasannya masyarakat Yastrib/Madinah kebanyakan berprofesi dalam bidang cocok tanam.

Sehingga objek bisnis yang ia fokuskan adalah cangkul. Abdurrahman bin 'Auf saat itu memberanikan diri untuk mengajak kerjasama pedangang cangkul setempat. Kemampuannya dalam bernegosiasi membuatnya bisa melakukan bayar mundur cangkul-cangkul tersebut dan menawarkannya ke penduduk Yastrib. Hasilnya berawal dari 5 buah cangkul ia berhasil memiliki toko sendiri.

3. Tidak menjual barang dalam kondisi hutang

Dalam berbisnis, Abdurrahman bin 'Auf tidak pernah menjalankannya dalam kondisi berhutang. Nah sebenarnya kiat yang satu ini sangat berkaitan dengan kiat sebelumnya. Dengan skill negosiasi dan komunikasi yang baik, ia berhasil menjalankan metode bisnis yang sangat efektif dan tidak terbebani oleh hutang.

Nah kamu bisa coba untuk menerapkannya. Jika kamu memang mau mencoba untuk berbisnis, tidak perlu mencari biaya untuk berhutang atau semacamnya, apalagi kalau harus meminjam ke bank. Kamu bisa memulainya sebagai reseller, dropshipper, atau metode-metode bisnis lainnya.

Akan tetapi jika memang kalian tetap ingin berhutang dalam memenuhi biaya modal maka sama sekali tidak dilarang. Hanya saja ada loh cara lain yang lebih efektif daripada harus berhutang. Dan ingat, sangat tidak disarankan untuk menumbuhkan kebiasaan dan budaya berhutang.

4. mengambil untung yang sedikit

Wa lam urid an arbah katsiron, dalam berbisnis Abdurrahman bin 'Auf tidak mengambil keuntungan yang banyak. Beliau lebih mementingkan kuantitas barang yang terjual dalam proses transaksi dibandingkan dengan kuantitas profit yang diperoleh dari satu kali transaksi jual beli. Karena dengan metode tersebut maka mobilitas bisnis akan stabil serta mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen.

5. Menjual barang yang berkualitas

Bagi saya pribadi, kualitas barang yang kita jual adalah bagian dari sikap tanggung jawab seorang pebisnis. Antara penjual dan pembeli pada dasarnya saling menguntungkan dan membutuhkan. 

Mereka para konsumen menyiapkan uang untuk hal yang mereka butuhkan dan kita selaku produsen atau penjual menyediakan semua kebutuhan tersebut dan mendapatkan imbalannya.

Sebagai implementasi atas rasa tanggung jawab kita sebagai pebisnis, sangat terlihat dari upaya kita dalam menyediakan barang yang berkualitas. Abdurrahman bin 'Auf tak ketinggalan untuk menerapkan kiat yang satu ini. Beliau sama sekali tidak pernah menjual barang-barang dengan kualitas rendah atau cacat sekali pun.

Sebagai pebisnis kamu harus fokus terhadap Product Market Fit. Sebisa mungkin kamu harus bisa menjaga kondisi barang dalam memenuhi permintaan pasar. Di sini kualitas amatlah penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Karena hal tersebut sangatlah mempengaruhi kredibilitasmu dalam menjalankan bisnis yang tengah dijalankan.

==========

Abdurrahman bin 'Auf adalah salah satu contoh cerminan keberhasilan seseorang dalam menjalankan bisnis. Memulai kembali petualangannya setelah jatuh miskin demi mempertahankan keimanan dan keyakinannya, ia berhasil membalikkan semua persepsi dan keadaan yang sebelumnya sama sekali tidak memihak ke dalam hidupnya.

Dengan kiat-kiat bisnis di atas, ia menjelma menjadi seorang saudagar kaya dengan hati yang mulia. Kekayaannya sama sekali tidak membuat beliau jumawa. 

Bahkan sebanyak 40.000 dirham atau setara Rp60 miliar dengan mudahnya ia kucurkan dan dialokasikan untuk kemaslahatan umat. Kerja keras dan kiat-kiat bisnisnya yang efektif membuat ia akan menghadapi hisab yang cukup lama di akhirat nanti.

Nah bagaimana dengan langkahmu selanjutnya? Apakah tertarik menjalankan kiat-kiat bisnis yang telah diterapkan oleh Abdurrahman bin 'Auf ribuan tahun yang lalu? Karena kini untuk menerapkan kiat-kiat tersebut justru akan semakin mudah. Memanfaatkan konektivitas internet yang terafiliasi dengan smartphone yang kita genggam, kamu sudah bisa melakukan semua kiat tersebut.

Riset pasar akan semakin mudah, relasi bisnis semakin banyak, komunikasi semakin mudah, media pemasaran semakin menjamur, dan masih masih banyak kemudahan lainnya. Tinggal seberapa besar motivasi dan keinginan dalam diri untuk menggapai kesuksesan tersebut. Abdurrahman bin 'Auf sudah membuktikannya, kini giliran kamu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun