Mohon tunggu...
Ismara Faza
Ismara Faza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imperialisme di Indonesia

1 Mei 2024   20:53 Diperbarui: 1 Mei 2024   21:00 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

C. Imperialisme Spanyol

Spanyol adalah satu-satunya negara Eropa yang datang ke Indonesia untuk menguasai rempah-rempah dan memperluas wilayahnya. Kerajaan Spanyol, dengan dukungan pemerintahannya, melakukan ekspedisi untuk menemukan tempat baru untuk menghasilkan rempah-rempah. Mereka berada dalam persaingan dengan Portugis, yang juga mencari tempat untuk menghasilkan rempah-rempah. Dengan demikian, tidak mengherankan bahwa tujuan kedatangan Spanyol hampir identik dengan tujuan kedatangan Portugis. Untuk mendukung tujuan tersebut, Spanyol juga mengunjungi Indonesia beberapa kali. Pelayaran tersebut juga dilakukan oleh dua penjelajah: Christopher Columbus dan Ferdinand Magelhaens.

Ferdinand Magelhaens, yang juga berasal dari Portugal, telah bekerja di pemerintahan Spanyol selama beberapa tahun. Magelhaens ingin menemukan tempat baru untuk menghasilkan rempah-rempah, seperti Columbus. Pada akhirnya, Magelhaens berangkat dari Spanyol untuk ekspedisi pada 10 Agustus 1519. Dia bergabung dengan 165 awak kapal dari lima kapal. Selama ekspedisinya, Magelhaens dibantu oleh Kapten Juan Sebastian del Cano sebagai kapten kapal. Selain itu, ada seorang penulis Italia bernama Pigafetta di kapal tersebut. Setelah itu, Pigafetta menulis kisah Magelhaens. Ekspedisi Columbus terus diikuti oleh pelayaran Magelhaens dan del Cano. Setelah melalui Samudra Atlantik, mereka menuju ke arah barat sampai mereka tiba di pantai timur Amerika Selatan. Kemudian, mereka juga melewati selat Magelhaens untuk sampai ke ujung Benua Amerika.

Spanyol Tiba di Indonesia: Kapten Juan Sebastian del Cano, juga dikenal sebagai Kapten del Cano, melanjutkan ekspedisi mencari rempah-rempah dan diberi nama ekspedisi Magelhaens del Cano setelah pembunuhan Magelhaens di Filipina. Del Cano kemudian melanjutkan perjalanannya ke arah Selatan melalui Kalimantan Utara sebelum tiba di Tidore, Maluku.

Spanyol menjajah Indonesia setelah mereka mencapai Tidore, Maluku. Mereka juga menghabiskan waktu di Bacan dan Jailolo. Masyarakat Maluku bahkan menganggap bangsa Eropa ini sebagai sekutu. karena orang Maluku juga menentang penjajahan Portugis di Indonesia pada saat itu. Spanyol berhasil sampai ke Maluku, negara yang menghasilkan rempah-rempah yang diimpikan negaranya sendiri. Akhirnya, mereka disambut baik dan dapat melakukan transaksi dengan orang Tidore. Walau bagaimanapun, kedatangan Spanyol di Maluku menimbulkan konflik dan ketakutan baru bagi Portugis karena mereka yakin Spanyol dapat mengambil hak monopoli mereka di Maluku.

Spanyol dan Portugis masih berperang dagang. Selain itu, mereka menggunakan permusuhan yang ada antara kerajaan Tidore dan Ternate untuk memperkuat kepentingan Spanyol dan Portugis. Akibatnya, permusuhan antara Tidore dan Ternate semakin memuncak, bahkan sampai Spanyol yang membantu Tidore berperang melawan Portugis yang membantu Ternate juga. Setelah perang, Portugis dan Ternate akhirnya menang. Namun, kekalahan Spanyol dalam perang tidak berarti Spanyol menyerahkan Maluku secara instan. Selain itu, konflik antara keduanya terus berlanjut mengenai kekuasaan atas perdagangan rempah-rempah di Tanah Air.


Akhirnya, beberapa waktu setelah peperangan berakhir, Perjanjian Saragosa dibuat pada 22 April 1529 untuk menyelesaikan perselisihan antara dua negara Eropa dan dua kerajaan lokal ini. Perjanjian Saragosa menetapkan bahwa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan Portugis dapat kembali memonopoli perdagangan di Filipina. Ini juga menyatakan bahwa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan Portugis dapat kembali melakukan perdagangan di sekitar kepulauan Maluku.

Setelah menyetujui perjanjian Saragosa, Spanyol kembali ke negaranya. Mereka pergi ke barat hingga Tanjung Harapan sebelum tiba di negaranya sendiri, Spanyol. Spanyol melakukannya, yang dianggap sebagai ekspedisi penting dalam sejarah manusia dan ilmu pengetahuan. Sebab ekspedisi ini menunjukkan bahwa dunia bulat, seperti yang ditunjukkan oleh del Cano, yang berlayar dari barat dan dapat kembali ke barat. Semangat 3G yaitu emas, kemuliaan, dan gospel adalah tujuan kedatangan Spanyol di Indonesia.

 Pengertian dari 3G tersebut adalah sebagai berikut : 

  1. Semangat (Gold) mencari kekayaan dan emas Spanyol. Melakukan perdagangan rempah-rempah, komoditas utama yang mahal, adalah cara mereka mewujudkan impian mereka.

  2. Semangat (Glory) dimaksudkan untuk mengharumkan nama, kekuasaan, dan kejayaan wilayah jajahannya. Akibatnya, mereka juga ingin mengambil alih dan menduduki wilayah di mana mereka sebelumnya tinggal.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun