"Aku menyayangimu seperti halnya anak anakmu nanti juga menyayangimu"
Tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak ada badai topan.
Tiba tiba kau membalas pesan singkatku dengan balasan seperti itu.
Kejam. Kau membuatku semakin tersiksa oleh rindu.
Sah sah saja bagi orang yang memang memiliki hubungan mengatakan hal hal semacam itu.
Mungkin mereka juga menganggap perkataan itu hal yang biasa dan nyaris tak perlu.
Sedangkan bagiku?
Ingin pingsan saja membaca pesan darimu itu, yang langsung kau hapus karena kau malu.
Seseorang setidak peduli kamu, secara tiba tiba mengatakan hal itu padaku.
Kuharap, kau serius dengan bicaramu.
Tidak ada kata lain, selain aku juga menyayangimu.
Aku tak mau kau jenuh, karena rasa ini sungguh.