Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramalan yang Benar

12 Juni 2019   14:00 Diperbarui: 12 Juni 2019   14:20 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seseorang berkata, bahwa nantinya kita akan jarang berkomunikasi karena dia sibuk bekerja
Aku hanya tertawa kecil mendengar dugaannya
Kurasa, setidaknya sekali dua kali kita akan tetap saling bertukar cerita

Ini hari kedua aku berada di luar kota
Kota yang jaraknya tak begitu jauh ditempuh dari tempat dia kerja
Kota panas, yang semakin terasa panas karena ketidakhadirannya

Kau kenapa?
Tak seperti biasanya kau diam tanpa kata
Biasanya kau selalu datang tiba tiba
Menelfon, saling berbalas pesan singkat, hingga panjang lebar bercerita

Kau terlihat beberapa kali sedang membuka akun sosial media
Kau juga terlihat seperti orang yang tak begitu sibuk bekerja
Tetapi kenapa pesan singkat ku dua hari lalu hanya kau baca saja?

Aku lupa
Aku lupa bahwa hari ini adalah hari terakhir kau bekerja
Esok atau nanti kau akan pulang kerumah
Sedangkan aku, aku masih disini hingga kau kembali untuk bekerja

Tuhan Maha Segalanya
Tak apa kita tak berjumpa, semoga nantinya kita berjodoh saja


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun